Mengenal Teknologi Blockchain: Inovasi Baru dalam Dunia Perbankan Digital di Indonesia

ZETIZENS.ID – Perkembangan teknologi digital telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia perbankan. Jika dulu semua transaksi perbankan dilakukan secara manual dengan teller di kantor cabang, sekarang semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan mudah melalui layanan digital.
Namun, di balik kemudahan digitalisasi ini, dunia perbankan juga menghadapi tantangan besar seperti keamanan data, transparansi sistem, dan efesiensi transaksi. Untuk menjawab tantangan tersebut, hadir inovasi baru yang mulai banyak dibicarakan, yaitu teknologi Blockchain.
Teknologi ini sedang jadi perbincangan hangat di dunia keuangan karena dianggap mampu membuat sistem perbankan lebih aman, efisien, dan transparan. Bahkan, blockchain di anggap sebagai revolusi besar dalam dunia perbankan dgital. Tapi, apa sebenarnya blockchain itu?
Gagasan dasar dari teknologi blockchain sebenarnya telah muncul sejak akhir tahun 1980-an hingg awal 1990-an. Meski begitu, berbagai percobaan awal untuk mengembangkan konsep tersebut belum berhasil dan tidak bertahan lama.
Baru pada tahun 2008, seseorang atau sekelompok orang dengan nama samaran Satoshi Nakamato memperkenalkan whitepaper berjudul “Bitcoin : A Peer-to-Peer Electronic Cash System.
Secara sederhananya, blockchain adalah teknologi penyimpanan data digital yang berbentuk rantai blok (blok-chain). Setiap blok berisi catatan transaksi atau informasi yang sudah divertifikasi, lalu dihubungkan dengan blok sebelumnya menggunakan kode khusus (hash).
Teknologi blockchain diciptakan untuk membuat transaksi menjadi lebih terjamin, aman, transparan dan terdesentralisasi.
Blockchain dibaratkan berbentuk seperti buku besar digital yang tidak disimpan oleh satu orang saja, semua orang yang terlibat memiliki salinannya.
Setiap ada transaksi baru, setiap orang mencatatnya secara bersamaan, dan tidak ada satu pun yang bisa mengubah catatan tersebut tanpa presetujuan dari semua pihak yang terlibat dalam jaringan. Karena berbentuk seperti buku besar digital yang memiliki salinan yang sama maka membuat data di dalam blockchain sangat sulit untuk dimanipulasi.
Di Indonesia sendiri, penerapan teknologi blockchain mulai di lirik oleh beberapa lembaga keungan dan perbankan. Beberapa bank besar sudah mulai melakukan riset dan uji coba penerapan blockchain dalam sistem keuangan mereka.
Salah satu contohnya adalah PT Bank Negara Indonesia (BNI). BNI menjadi salah satu bank pertama yang mulai memakai teknologi ini untuk meningkatkan layanan transaksi bisnis, seperti trade finance (pembiyaan perdagangan internasional) dan remittance (pengiriman uang antar negara).
Dengan bantuan blockchain, proses pengiriman dan pengecekan dokumen bisa dilakukan lebih cepat dan langsung (real-time) karena semua data tersimpan di jaringan yang saling terhubung. Teknologi ini juga membuat pertukaran data antarbank jadi lebih aman, efisien, dan transparan.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga melalui proyek Garuda mulai mengkaji pemanfaatan blockchain melalui pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC) yang dikenal dengan nama “Digital Rupiah.”
Tujuan dari pengembangan ini adalah menciptakan sistem pembayaran nasional yang lebih efisien dan aman di era ekonomi digital.
Dengan adanya Digital Rupiah berbasis blockchain, setiap transaksi dapat tercatat secara otomatis dan tidak bisa diubah, sehingga meminimalkan potensi kecurangan atau manipulasi data
Lalu, apa saja manfaat teknologi blockchain dalam dunia perbankan?
1. Keamanan Data Lebih Kuat
Blockchain membuat sistem keuangan jadi lebih aman, karena data setiap transaksi tersimpan di banyak server yang saling terhubung. Selain itu setiap transaksi yang masuk ke dalam blockchain akan terenkripsi artinya, data dikunci dengan kode khusus agar tidak dibaca atau diubah oleh pihak yang tidak berwenang. sehingga sulit untuk diretas atau diubah.
2. Transaksi Lebih Cepat dan Efisein
Teknologi ini membantu proses transaksi menjadi lebih cepat dan efisien, tanpa harus melalui banyak pihak perantara seperti sistem perbankan tradisional.
Dengan teknologi blockchain transaksi bisa dilakukan langsung dari pengirim ke penerima tanpa perantara pihak ketiga. Setiap transaksi langsung divertifikasi oleh jaringan komputer yang saling terhubung, jadi hasilnya lebih cepat dan real-time.
3. Meningkatkan Transparansi dan Kepercayaan
Blockchain meningkatkan transparansi, karena semua pihak yang terlibat bisa melihat catatan transaksi yang sama, sehingga meminimalkan kecurangan. Serta meningkatkan kepercayaan masyarakat atau nasabah terhadap sistem perbankan digital.
Meskipun menjanjikan banyak manfaat, penerapan blockchain di indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu diantaranya adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar faham dan ahli dibidang ini. Selain itu, kesiapan infrastruktur digital juga masih perlu diperkuat agar penerapannya bisa berjalan oprtimal.
Kesimpulan
Blockchain bukan sekedar tren teknologi, melainkan fondasi baru bagi masa depan sistem perbankan digital. Dengan keamanan yang tinggi, transparansi yang kuat, dan efesiensi transaksi, teknologi ini berpotensi menjadi dasar bagi semua proses transaksi mulai dari pembayaran, pinjaman, hingga investasi dalam eskosistem perbankan digital di Indonesia.
Sebagai generasi muda yang hidup di era digital, penting bagi kita untuk mulai mengenal dan memahami teknologi ini. Bukan hanya supaya melek teknologi, tapi juga agar kita siap menghadapi perubahan besar dalam dunia keuangan yang serba digital dan transparan. (*)
Referensi :
https://www.bni.co.id/id-id/beranda/kabar-bni/berita/articleid/3972#:~:text=%22Penggunaan%20blockchain%20pada%20transaksi%20trade,fintech)%20dengan%20spesialisasi%20teknologi%20blockchain.
https://pak.feb.unesa.ac.id/post/bank-indonesia-luncurkan-rupiah-digital-tahap-uji-coba-untuk-transaksi-ritel-nasional
Ditulis oleh Intan Maharani, mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten







