Influencer Malaysia Rusuh Ingin Cium Hajar Aswad, Ditegur Menteri Agama
ZETIZENS.ID – Ada-ada saja kelakuan seorang pengusaha sekaligus influencer dari Malaysia rusuh demi bisa mencium Hajar Aswad.
Pengusaha tersebut bernama Hafiz Muhamad, ia mendapat hujatan setelah video aksi rusuhnya viral di media sosial belakangan ini.
Seperti yang diketahui bahwa Hajar Aswad dalam Islam memang diyakini berasal dari surga, jadi tak heran jika banyak orang yang ingin mencium dan menyentuhnya.
Dalam video viral yang beredar di media sosial, Hafiz tampak memaksa mendekati hajar aswad dan membuka jalan bagi istri dan timnya untuk mendekat, sampai-sampai kain ihramnya pun terlepas.
Bahkan, ia pun terlihat sempat menghalangi jemaah lain ketika sudah berada di dekat Hajar Aswad. Hal tersebut dinilai sebagai perilaku yang egois karena bukan hanya Hafiz dan timnya yang ingin mencium Hajar Aswad.
Setelah video yang ia unggah mendapat banyak kritik pedas dan viral, ia segera meminta maaf dan menghapus video tersebut.
“Saya sudah menghapus video itu. Semalam sebelum saya membagikan video itu, sebenarnya saya sudah meminta pendapat beberapa orang dan Alhamdulillah pendapat mereka positif,” kata Hafiz dalam unggahan permintaan maafnya.
Sebetulnya niat Hafiz memang baik, ia ingin para karyawannya bisa merasakan mencium Hajar Aswad. Namun sayangnya, ia melakukan itu dengan tidak memperhatikan hak orang lain.
“Aku sangat ingin mereka semua bisa mencium. Lihatlah dan panjatkan doa dalam hatimu untuk bisa datang ke sini,” tulis Hafiz Muhamad pada postingan di akun Instagram pribadinya yang saat ini sudah dihapus.
Namun tetap saja netizen mengkritik tindakan Hafiz yang rusuh demi bisa mencium hajar aswad di Ka’bah untuk istri dan timnya.
Mereka sangat menyayangkan perilaku Hafiz karena dinilai bertentangan dengan hukum terutama karena dapat membahayakan sebab ia juga tampak mendorong orang lain.
Menanggapi video viral tersebut, Menteri Agama Malaysia, Mohd Na’im Mokhtar, menegur pengusaha sekaligus influencer, Hafiz Muhamad. Na’im mengingatkan dan menghimbau agar influencer tidak semata-mata mengejar popularitas dengan apa yang dilakukan.
Dikutip dari Malaysia Gazette, Jumat (8/3/2024), Na’im menyebut sebagai influencer seharusnya mengetahui batasan hal-hal apa saja yang pantas dan tidak pantas disuguhkan kepada follower mereka ataupun warganet lain. Khususnya, dalam konteks ibadah.
“Saya berpesan khususnya kepada teman-teman influencer untuk memanfaatkan pengaruhnya untuk kebaikan,” kata Na’im.
“Jadi kita harus kembali pada kebenaran, menggunakan media sosial untuk menegakkan kebenaran dan harus menjauhi pencemaran nama baik dan membawa unsur-unsur negatif dengan pengaruh yang kita miliki,” ujarnya lagi. (Sarah)