ZETIZENS.ID – Buat para remaja Islam masjid alias Risma atau aktivis lembaga dakwah kampus atau LDK, pasti akrab dengan Al-Matsurot.
Ini adalah buku berisi kumpulan wirid atau bacaan dzikir yang biasa dibaca oleh umat Islam, terutama setelah shalat fardhu.
Wirid ini berisi kumpulan ayat Al-Qur’an dan doa-doa yang bertujuan untuk memohon perlindungan, ampunan, dan keberkahan dari Allah SWT.
Al-Matsurot biasanya berisi doa-doa yang diambil dari Al-Qur’an dan hadits, seperti Ayat Kursi (QS Al-Baqarah: 255), doa perlindungan dari kejahatan, dan doa ampunan dan keberkahan.
Membaca Al-Matsurot dapat membantu meningkatkan keimanan, memberikan ketenangan jiwa, dan memohon perlindungan dari Allah SWT.
Dari Indonesia
Al-Matsurot berasal dari Indonesia, khususnya dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Wirid ini disusun oleh para ulama NU sebagai kumpulan doa dan dzikir untuk dibaca setelah shalat fardhu.
Al-Matsurot telah menjadi bagian dari tradisi keagamaan di Indonesia, terutama di kalangan NU, dan digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan spiritualitas.
Al-Matsurot diperkirakan mulai digunakan sejak tahun 1970-an di Indonesia, khususnya dalam lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Namun, tanggal pastinya sulit ditentukan karena perkembangan dan penggunaannya yang berlangsung secara bertahap.
Wirid ini menjadi populer sebagai bagian dari tradisi keagamaan di kalangan NU dan masyarakat Indonesia, dan terus digunakan hingga saat ini sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan spiritualitas.
Al-Matsurot adalah tradisi yang spesifik berkembang di Indonesia, terutama dalam lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Meskipun ada kemungkinan bahwa wirid serupa digunakan di negara lain dengan komunitas Muslim yang memiliki tradisi serupa, Al-Matsurot dalam bentuk dan penggunaannya yang spesifik lebih identik dengan Indonesia.
Negara-negara lain mungkin memiliki tradisi dzikir atau wirid yang berbeda, tetapi Al-Matsurot sebagai konsep dan praktik yang dikenal luas tampaknya lebih unik di Indonesia. (Zee)
