Otot Kuli Vs Otot Gym Viral di Medsos, Emang Boleh?

ZETIZENS.ID – Sempat viral di media sosial pembicaraan topik soal otot kuli vs otot anak gym.
Ini bermula dari sebuah postingan seorang pengguna TikTok yang membandingkan otot anak gym dengan otot kuli bangunan.
“Ya kali otot kuli di samain sama otot anak gym, lawak,” ucap netizen tersebut.
Tampak sekumpulan anak gym yang sedang memamerkan otot-ototnya dalam unggahan tersebut.
Atas unggahan yang mengundang kontroversi itu, netizen justru lebih banyak memihak pada kuli bangunan yang dinilai lebih unggul dalam aspek apapun.
Postingan ini lantas menjadi perdebatan di tengah warganet membandingkan mana yang lebih baik antara otot kuli dan otot anak gym.
Ada yang menganggap kuli bangunan punya kekuatan lebih baik, ada juga yang menganggap otot anak gym secara visual lebih baik.
“Angkat beban ngegym sejam dua jam, angkat beban nguli delapan jam, yakali mau disamain,” ucap akun X @ai**n**zi.
“Otot kuli emang gak bisa disamain dengan otot anak gym. Yang satu (kuli) memang untuk kerjaannya dan yang satu lagi (gym) memang fokus estetik. Kalau secara visual, memang lebih bagus anak gym (yang udah sentuh level advanced ya) dari kuli,” kata netizen X lain @e***ij***0.
Terkait topik ini, binaragawan Ade Rai menuturkan sebenarnya ‘perdebatan’ soal otot kuli vs otot anak gym tidak perlu terjadi. Ade Rai mengatakan bahwa indikator keberhasilan pembentukan otot bisa berbeda-beda setiap orang.
“Misalnya kuli gitu kan ya, dia berotot ototnya bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pekerjaan dia kan bagus kan. Begitu juga dengan anak fitness dia berotot dia kepada karena alasan visual atau atletis,” ucap Ade Rai ketika dihubungi detikcom, Kamis (4/1/2024).
Ade Rai menjelaskan bahwa yang membedakan otot kuli dan otot anak gym adalah kembali lagi pada fungsinya. Menurutnya, tidak ada yang lebih baik di antara satu dan lainnya.
Ia menekankan bahwa pembentukan otot yang baik adalah yang berhasil mencapai indikator keberhasilan masing-masing.
“Misalnya indikator kuli misalnya ketika semen yang ada 20 sack itu harus pindah dari gudang ke truknya. Nah, itu indikatornya. Kalau indikator atlet angkat besi atau angkat berat dia harus bisa ngangkat berapa ratus kilogram misalnya,” jelas Ade Rai.
“Sedangkan kalau binaraga adalah ototnya optimal, dan lemaknya rendah. Jadi dia bisa lihat definisi otot tersebut. Jadi kalau saya rasa semua baik adanya saja,” pungkasnya.
Perbedaan di antara otot kuli dan otot gym terdapat pada fungsinya. Menurut Ade Rai, otot yang baik adalah yang bisa mencapai fungsinya dengan baik.
Otot kuli biasanya digunakan lebih kepada mengoptimalkan pekerjaan, sedangkan otot gym lebih kepada estetika pada seorang binaragawan dan kekuatan pada atlet angkat beban.
“Perbedaannya mungkin lebih kepada fungsinya. Kayak tipe serat otot itu kan ada terbagi 1A dan 2A, 2B, hingga 2X. Kalau atlet binaraga itu komposisi ototnya paling banyak 2A. Hubungannya lebih ke massa otot itulah kenapa biasanya kelihatan lebih besar dari kuli bangunan,” jelas Ade Rai.
“Sedangkan kayak kuli itu lebih ke 1A karena mereka nggak besar tapi kuat. Jadi stamina ototnya itu lebih kuat dan biasanya ototnya itu dipenuhi dengan tipe serat 1A. Stamina ototnya kuat karena setiap hari dia mengangkat banyak beban yang berat,” sambungnya.
Tipe Otot
Dikutip dari Healthline, otot rangka dibagi menjadi tipe 1 dan tipe 2. Otot tipe 1 termasuk kategori otot yang berkontraksi lambat (ST). Jenis ST lebih baik dalam aktivitas jangka panjang seperti berlari, bersepeda, berenang, dan mencakup hal-hal yang baik untuk menjaga postur dan menstabilkan tulang.
Sedangkan tipe yang dapat dibagi menjadi subtipe 2A dan 2B ini termasuk otot yang berkontraksi dengan cepat (FT). Jenis ini menghasilkan kekuatan pendek namun eksplosif yang cocok untuk lari cepat dan angkat beban.
“Kalau ditanya lebih kuat yang mana, ya tergantung dalam segi apa? Dalam segi angkat bebannya yang berat atau kuatnya dalam segi kemampuan daya tahan dia mengangkut,” tukas Ade Rai. (Hilal)