Viral

Rawwan al-Duwaik, Hafizah Down syndrom Pertama Asal Yordania

ZETIZENS.ID – Rawwan al-Duwaik atau Rowan Dweik menjadi wanita penghafal Quran atau hafizah Quran pertama dari kalangan down syndrome. Luar biasa ya, wanita asal Yordania ini pun viral di media sosial.

Gadis ini berhasil membuat sang ibu, Awatef Jaber, bangga. Pada sebuah wawancara dengan kantor berita Turki (Anatolia), Awatef Jaber, ibu dari Rawwan al-Duwaik menceritakan bagaimana Rawwan telah membuatnya bangga.

“Saya ibu Rawwan (ayahnya sudah meninggal) dan saya bangga,” kata Awatef.

Setelah kurang lebih tujuh tahun, Rowan, memperlihatkan kepada dunia, siapa pun bisa menjadi hafiz pun hafizah, jika benar-benar berusaha.

Rawwan Al-Duwaik yang menderita kondisi down syndrome sepanjang hidupnya, tak henti-hentinya mengatakan, “Al-Qur’an adalah hidupku dan hidupku”.

Ibunya bercerita, “Saya memiliki 4 anak perempuan dan satu anak laki-laki, dan karena anak saya memohon karena dia sendirian dan dia meminta saya untuk saudara laki-laki, ketika saya memikirkan hal itu, Rawwan datang kepada saya. Segala puji bagi Tuhan, dia adalah hadiah dari Tuhan semesta alam; Untuk meningkatkan harga diri dan kehormatan saya.”

Sang ibu menambahkan dengan mengatakan bahwa Rawwan Al-Duwaik adalah hadiah dari Tuhan semesta alam, Rawwan telah meningkatkan kebanggaan dan kehormatan ibunya.

“Ketika saya melahirkannya dan mengetahui bahwa dia menderita Down Syndrome, dan seperti ibu mana pun, saya merasa sedih dan kesal, tetapi saya sangat mencintainya, dan saya bersumpah kepada Tuhan bahwa saya akan mengajarinya membaca Al-Quran, dan jika Tuhanku menuliskan dia untuk menghafalnya, dan memuliakanku juga dengan melestarikannya,” kata sang ibu.

Rawwan menunjukkan kecerdasannya sejak usia sangat muda saat itulah ibunya mulai mengajarinya surat-surat terpendek dan dia menghafal dengan sangat cepat.

Dia terdaftar di sekolah ketika dia berusia 6 tahun dan dia unggul dalam hal itu.

Menurut ibunya, dia belajar sampai kelas tujuh dan Tuhan kita membantunya belajar melalui pengucapan suara. Namun, dia menolak sekolah setelahnya, lalu turun sesukanya.

Ibunya menambahkan bahwa ketika dia mempelajari aturan pengucapan dan membawa Rawwan bersamanya ke tengah.

Saat sang ibu mulai menghafal 4 halaman Surat Al-Baqarah, sang guru memberi tahu bahwa Rawwan telah menghafal bagian pertama dari surat tersebut.

Ibunya mengungkapkan metode yang dia gunakan untuk menghafal.

“Rawwan menghafal dengan menulis, dan dia menghafal Surat al-Baqarah dalam waktu satu setengah tahun, dan mengambil nilai penuh, dan ketika dia keluar dari ujian, dia bersujud kepada Allah sujud syukur,” jelasnya.

“Rawwan, sepanjang menghafal Surat Al-Baqarah, bermimpi bahwa dia mengenakan jubah indah, dan dia mengatakan itu kepada saya, dan saya mengatakan kepadanya, Insya Allah, ibu saya akan berada di surga, dan ketika saya hafal Surat Al-Baqarah, saya memutuskan untuk memakaikannya jubah pada hari kehormatan, dan dia memenuhi mimpinya,” lanjutnya.

Ibunya mengungkapkan, Rawwan Al-Duwaik terus menghafal Al-Quran dengan kecepatan teratur selama 7 tahun, dan dia menyelesaikannya pada 29 Ramadhan terakhir (2021). Ketika dia menghafal satu, dua atau tiga bagian, dia diuji di dalamnya

Sang ibu menunjukkan bahwa yang paling membedakan Rawwan adalah kecerdasannya, dan yang membantunya menghafal adalah pengucapannya yang benar.

“Dan kata-kata saya tidak dibedakan dari kata-katanya, seperti yang saya ucapkan, dia ucapkan, dan hafalannya terhadap Al-Qur’an adalah kemurahan Tuhan. Mahkota kehormatan,” ungkap ibunya.

“Saya tidak menunda Rawwan dalam apa pun, dan saya memberikan segalanya, dan minat saya padanya adalah motif untuknya,” tukasnya.

“Yang kami upayakan adalah agar Rawwan meneguhkan hafalan Al-Quran, memeriksa bagian demi bagian, dan mengambil kesaksian penghafal yang tidak ia baca di depan para syekh, dan insya Allah mereka akan mengadopsinya, dan inilah yang saya cita-citakan,” katanya lagi.

Rawwan Al-Duwaik dengan bangga mengatakan, membaca Al-Quran 3 kali sehari, dan sepanjang hidup saya, saya membacanya dan saya telah menghafalnya.

FYI, down syndrome sendiri adalah mutasi genetik sebagai akibat dari “kromosom” ekstra dalam sel-sel tubuh.

Ini adalah fenomena yang dihasilkan dari cacat kromosom atau gen, dan menyebabkan berbagai tingkat kecacatan mental dan ketidakseimbangan fisik.

Terlahir dengan sindrom down, tidak berarti membuat seseorang otomatis jauh dari cita-cita. Rowan Dweik telah membuktikannya.

Bagi Awatef, Rowan adalah hadiah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Untuk meningkatkan harga diri dan kehormatan saya,” tuturnya mengutip Prime Time Zone, Senin (14/6).

Mendapati anaknya adalah seorang sindrom down, Awatef pun berjanji kepada Allah, “Bahwa saya akan mengajarinya Al-Qur’an.”

Meskipun ketika melahirkan Rowan, dan mengetahui sang anak adalah seorang sindrom down, Awatef mengaku bersedih.

“Ibu mana yang tak merasa sedih dan kesal? Saya juga. Namun, saya sangat mencintai Rowan,” tuturnya. (Hilal)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button