Jokowi Tinjau Efektivitas Penggunaan Dana Desa di Kabupaten Serang, Bupati: Sudah Menunjang Ekonomi Masyarakat
ZETIZENS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang untuk meninjau efektivitas dana desa yang dikelola Pemerintah Desa setempat, Senin (8/1/2024).
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang mendampingi Jokowi pun menyebutkan jika dana desa yang dikucurkan di Kabupaten Serang mencapai Rp2,19 triliun sudah menunjang efektivitas ekonomi masyarakat di desa.
Tampak, Jokowi melakukan silaturahim dengan para kepala desa se-Kabupaten Serang yang hadir dan meninjau kebun anggur serta budidaya ikan bioflok di Desa Margagiri.
“Kita simak bersama arahan Bapak Presiden bahwa dana desa yang diberikan oleh pusat harus dipergunakan sebaik-baiknya dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” pesan Tatu kepada awak media usai mendampingi Presiden.
Menurut Tatu, dana desa yang digelontorkan Pemerintah Pusat mampu mendorong kemajuan daerah. Apalagi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dari 326 desa di Kabupaten Serang setiap tahunnya rata-rata terus meningkat. Seperti pada 2015, rata-rata dana desa per desa sebesar Rp960 juta meningkat menjadi Rp1,6 miliar per desa pada 2023.
“Jadi, dalam kurun waktu sejak 2015 sampai 2023 total dana desa di Kabupaten Serang mencapai Rp2,19 triliun. Alhamdulillah, sudah menunjang aktivitas ekonomi masyarakat,” ucap politisi Golkar ini.
Sejumlah pembangunan yang telah dicapai dari dana desa di Kabupaten Serang pun, diungkapkan Tatu, di antaranya mampu membangun 2.055 kilometer jalan desa, 1.328 meter jembatan, 593 irigasi, 1.459 unit penahan tanah, 3 pasar desa, 5 unit kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes), 4 embung, dan 2 tambatan perahu.
Sementara dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sambung Tatu, sukses membangun 411.244 meter saluran drainase, 1.750 instalasi air bersih, 100 MCK, 210 Polindes, 178 kegiatan PAUD, 84 Posyandu, 46 sumur air, dan 24 unit sarana olahraga.
Disebutkan Tatu, pada 2023 pagu dana desa di Kabupaten Serang sebesar Rp324 miliar dan telah tersalurkan 100 persen, dimana penggunaannya juga sudah dimanfaatkan, antara lain untuk penanganan kemiskinan berupa bantuan langsung tunai (BLT) desa sebesar Rp46 miliar untuk 12.902 keluarga penerima manfaat, padat karya tunai desa sebesar Rp3 miliar yang mampu menyerap tenaga kerja hingga 1.206 warga.
Selain itu, lanjut Tatu, penggunaan dana desa juga dimanfaatkan untuk pencegahan dan penanganan stunting sebesar Rp31 miliar, ketahanan pangan sebesar Rp59 miliar, pengembangan desa wisata sebesar Rp1 miliar, dan kegiatan prioritas lainnya sesuai hasil musyawarah desa sebesar Rp182 miliar.
Atas fakta itu, Tatu mengaku bersyukur karena pada 2023 sudah tidak ada lagi desa berstatus sangat tertinggal di Kabupaten Serang.
“Padahal tahun 2015 ada 22 desa sangat tertinggal. Alhamdulillah tahun 2023 sudah tidak ada lagi desa sangat tertinggal di Kabupaten Serang,” ucap bupati dua periode ini.
Perincian status desa di Kabupaten Serang pada 2023, disebutkan Tatu, 12 desa berstatus mandiri, 70 desa maju, 243 desa berkembang, dan hanya 1 desa tertinggal.
“Insya Allah dengan kebersamaan dan dukungan pemerintah pusat, terutama Bapak Presiden, kami targetkan desa mandiri akan terus bertambah dan tidak ada lagi desa tertinggal,” targetnya.
Sementara itu, Presiden RI Jokowi saat memberikan sambutan mengungkapkan, selama kuran 9 tahun terakhir dana desa yang sudah dikucurkan mencapai Rp 539 triliun.
“Ini hati-hati, ini uang yang tidak kecil. 539 triliun rupiah bukan uang kecil, sangat besar sekali. Dikucurkan ke-75 ribu desa ke seluruh tanah air,” ujarnya.
Jokowi pun mengingatkan, proses perputaran uang dana desa harus terjadi di desa dan dibermanfaatkan untuk masyarakat.
“Saya titip, sebelum membangun sesuatu yang direncanakan harus betul-betul melihat kebutuhan,” pesannya.
Menurut Presiden, setiap desa memiliki karakter berbeda, sehingga proses pembangunan harus direncanakan sesuai potensi desa.
Maka dari itu, kata Jokowi, harus dikalkulasi sehingga menjadi sebuah barang bermanfaat bagi rakyat dan barang yang betul-betul bisa mentrigger ekonomi desa. Kemudian, Jokowi juga mengingatkan agar semangat membangun desa tidak boleh luntur.
“Setiap dana desa harus dikelola dengan baik dan tidak digunakan sembarangan. Dana desa akan terus ditingkatkan jumlah rupiahnya, dengan catatan dikelola dengan tata kelola yang baik, akuntabilitasnya baik,” pungkasnya. (Nizar)