Siap Touring Jarak Jauh? Tips Biar Aman dan Nyaman

ZETIZENS.ID – Long weekend seperti pekan ini menjadi momen ideal bagi para pecinta motor untuk melakukan touring, menjelajah tempat-tempat baru, atau sekadar menikmati perjalanan bersama komunitas.
Agar touring tetap aman dan menyenangkan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Berikut ini tips dari Nicko Triandana, Instruktur Safety Riding PT Mitra Sendang Kemakmuran, yang membagikan panduan praktis untuk perjalanan jarak jauh.
1. Cek Kondisi Motor Sebelum Berangkat
Langkah pertama sebelum memulai touring adalah memastikan kondisi sepeda motor dalam keadaan prima. Periksa tekanan angin pada ban, kondisi rem depan dan belakang, oli mesin, rantai atau belt, serta fungsi lampu-lampu dan klakson
2. Gunakan Riding Gear yang Tepat
Keselamatan berkendara menjadi hal utama yang tidak boleh diabaikan, terutama saat menempuh perjalanan jauh. Gunakan perlengkapan berkendara lengkap seperti helm berstandar SNI, jaket, sarung tangan, celana panjang, serta sepatu tertutup untuk memberikan perlindungan maksimal. Tak lupa, siapkan juga jas hujan untuk mengantisipasi perubahan cuaca.
3. Bawa Barang Seperlunya
Saat touring, bawa perlengkapan seperlunya agar tidak membebani kendaraan dan menjaga keseimbangan saat berkendara. Gunakan box motor atau tas punggung untuk menyimpan barang penting seperti surat-surat kendaraan, alat komunikasi, toolkit dan obat-obatan pribadi. Hindari membawa barang berlebihan yang justru menyulitkan saat berkendara.
4. Lakukan Briefing Sebelum Berangkat
Sebelum perjalanan dimulai, penting untuk melakukan briefing bersama seluruh peserta touring. Briefing berfungsi untuk menyampaikan informasi rute perjalanan, titik istirahat, posisi formasi rombongan, serta siapa yang akan menjadi road captain (pemimpin rombongan) dan sweeper (penutup barisan).
5. Gunakan Kode Tangan untuk Komunikasi
Dalam touring berkelompok, komunikasi verbal tidak selalu memungkinkan karena suara mesin dan angin. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kode tangan saat memberikan sinyal kepada anggota rombongan. Seperti, seperti tangan diangkat ke atas untuk berhenti, mengayun ke samping untuk belok, dan dua jari
6. Atur Ritme Istirahat
Tubuh dan konsentrasi pengendara memiliki batas, oleh karena itu penting untuk mengatur waktu istirahat secara berkala. Berhentilah setiap 1–2 jam sekali atau setelah menempuh sekitar 100 km, agar tubuh tetap bugar dan fokus saat kembali melanjutkan perjalanan.
Touring bukan hanya soal kesenangan, tapi juga membutuhkan koordinasi, etika berkendara, dan kesadaran tinggi akan keselamatan. Dengan persiapan yang baik dan sikap berkendara yang bijak, perjalanan akan terasa lebih aman dan menyenangkan.
Selamat menikmati perjalan, jangan lupa #cari_aman BroSis. (Hilal)