DC’s Legends of Tomorrow, Kisah Superhero Penjelajah Waktu

ZETIZENS.ID – Pernah nonton DC’s Legends of Tomorrow di Netflix? Serial superhero dari DC ini ternyata seru juga untuk dinikmati loh. Kepoin yuk.
Serial yang juga isebut hanya sebagai Legends of Tomorrow ini adalah serial televisi pahlawan super Amerika Serikat yang dirancang oleh Greg Berlanti, Marc Guggenheim, Andrew Kreisberg, dan Phil Klemmer, yang juga bertindak selaku produser eksekutif bersama Sarah Schechter dan Chris Fedak.
Serial ini didasarkan pada karakter dalam DC Comics, dan ditayangkan pada The CW. Serial ini telah mendapat ulasan yang positif dari para kritikus yang memuju aksi, komedi, dan sandiwara para pemerannya
Master waktu” misterius dari masa depan membentuk kelompok pahlawan super dan penjahat yang tidak biasa untuk menyelamatkan dunia dari kejahatan.
Berfokus pada karakter Rip Hunter, yang memiliki keinginan untuk merekrut sekelompok pahlawan dan penjahat dengan tujuan untuk membantu mencegah kiamat yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Melihat kesuksesan 2 serial TV superhero DC Comic yaitu Arrow dan The Flash, stasiun TV CW diketahui berniat mengangkat lebih banyak lagi karakter DC Komik ke layar kaca, keinginan mereka pun akhirnya terealisasi dalam wujud serial TV tim Superhero berjudul ‘DC’s Legends of Tomorrow’.
Serial ini akan menceritakan petualangan sekelompok Superhero dalam melakukan perjalanan waktu guna mencegah hal yg buruk terjadi di masa depan.
Tim Superhero ini akan diisi oleh beberapa karakter superhero dan villain yang belum mendapatkan banyak kesempatan tampil dalam serial Arrow ataupun The Flash, jadi wajar jika banyak penonton yg kurang familiar bahkan mungkin tidak mengenal sama sekali beberapa karakter.
Oleh karena itu, guna menyambut kedatangan serial TV tim superhero ini, Penulis mencoba memberikan gambaran tentang asal usul dan latar belakang dari masing – masing karakter
Anti-Hero
Kisah superhero dan anti-hero menjadi andalan para penerbit komik ternama. Mereka menciptakan karakter dengan kemampuan yang beragam. Untuk mengimbanginya, para karakter superhero itu harus menghadapi antagonis yang juga punya kemampuan luar biasa.
Dua penerbit komik ternama yang kerap mengangkat superhero dan anti-hero adalah DC dan Marvel.
Marvel merilis Avengers yang banyak menampilkan superhero dalam sebuah film dan sukses secara komersial. Begitu juga DC yang merilis film dengan tema hampir serupa dengan judul Justice League.
Selain itu, DC juga merilis kumpulan superhero dan anti-hero dalam bentuk serial, salah satunya adalah DC’s Legends of Tomorrow. Simak review dan sinopsisnya yuk!
Cerita berlatar pada 2166, London mengalami kekacauan yang diakibatkan oleh Vandal Savage, seorang penjahat yang hidupnya abadi. Dengan ditemani pasukannya, Savage berniat menguasai dunia dengan membuat kekacauan di berbagai belahan dunia. Rip Hunter ingin menghentikan misi Savage yang nyaris mustahil dilakukan pada masa itu, maka caranya adalah kembali ke masa lalu.
Hunter meminta izin dari Time Consul untuk bisa menjelajahi waktu. Kesulitan mendapatkan izin, Hunter memutuskan untuk menjelajah ke tahun 2016 secara sepihak.
Dia tahu kalau keputusannya itu punya risiko, tapi dia tetap melakukannya karena nggak punya pilihan lain. Selain itu, dia juga punya misi yang harus segera dijalankan.
Dia merekrut Sara Lance yang alter-egonya adalah White Canary, Carter Hall yang dapat menjadi Hawkman, Kendra Saunders yang bisa menjadi Hawkgirl, Ray Palmer yang bisa menjadi Atom, Mick Rory yang dijuluki Heat Wave dan Leonard Snart yang dijuluki Captain Cold. Setelah merekrut beberapa, Hunter masih merasa pasukannya kurang lengkap.
Untuk melengkapi pasukannya, Hunter pergi ke tahun 1975 untuk merekrut Professor Boardman yang bisa menjadi Firestorm ketika bergabung dengan Jefferson Jackson. Time Consul geram melihat tindakan yang dilakukan Hunter.
Seorang pemburu bayaran, Chronos ditugaskan untuk menangkap Hunter yang membawa pasukannya dalam sebuah kapal bernama Waverider.
Sementara itu, di tahun 1975 Savage sudah berhasil menguasai sebuah senjata pemusnah massal. Hunter dan kelompoknya pergi ke tahun 1975 untuk menghadiri pelelangan senjata yang dilakukan Savage. Savage menyadari kehadiran Hunter kemudian balik memburu. Hunter dan kelompoknya berhasil kabur tapi pakaian tempur Ray tertinggal.
Tertinggalnya pakaian tempur milik Ray ternyata bermanfaat bagi Savage. Pakaian tempur itu yang kemudian digunakan Savage untuk membangun senjata pemusnah massal yang digunakan pada tahun 2016.
Kelompok Hunter nggak tinggal diam atas ulah Savage. Mereka berupaya mengambil pakaian Ray tapi Savage pun bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan.
Kendra yang terluka membuat penjelajahan waktu dihentikan untuk sementara. Dia kemudian mempunyai ide untuk menghentikan Savage dengan memutus aliran dana.
Hunter dan Sara berhasil mencuri uang Savage tapi mereka menemukan fakta bahwa darah Carter digunakan untuk membuat pasukannya hidup lebih lama.
Hunter dan kelompoknya berhasil mengambil mayat Carter. Hunter berhasil melukai Savage sementara kondisi Kendra memburuk.
Ray harus menyusut dan masuk ke dalam aliran darah Kendra agar bisa menyelamatkannya. Hunter ternyata pernah menjelajah ke masa Mesir Kuno dengan tujuan sama yaitu membunuh Savage. Tapi dia ragu sehingga membiarkan Savage hidup.
Penjelajahan selanjutnya adalah ke tahun 1986, misinya mengetahui ilmuwan yang bekerja untuk Savage. Misi Hunter dan kelompoknya dipersulit dengan kemunculan Chronos. Hunter mencoba anomali waktu di Moskow dan bertemu dengan mentornya, Zaman Druce. Druce meminta Hunter untuk menyerah dan mengembalikan para legenda ke waktu masing-masing.
Sebagaimana film superhero yang mengumpulkan banyak superhero dalam sebuah film, DC’s Legends of Tomorrow pun melakukan hal serupa.
Hanya saja superhero di serial ini bukanlah superhero DC paling populer macam Batman, Superman, Wonder Woman atau Aquaman yang muncul di Justice League. Melainkan superhero yang pernah muncul di Arrowverse.
Ada alasan tepat mengapa serial ini diberi judul Legends of Tomorrow bukan Superheroes of Tomorrow padahal banyak karakternya merupakan superhero.
Ada beberapa karakter yang merupakan anti-hero. Tindakannya berlawanan dengan superhero. Kolaborasi antara superhero dan anti-hero itulah yang membuat pemilihan nama Legends jauh lebih pas.
Legends of Tomorrow berisi nama-nama yang nggak asing bagi pecinta komik DC. Ada White Canary yang kemampuan bertarungnya luar biasa. The Atom yang bisa menyusutkan tubuhnya. Captain Cold dan Heat Wave, anti-hero yang dikenal karena aktifitas kriminalnya.
Hawkman dan Hawkgirl yang merupakan reinkarnasi dari jaman Mesir kuno. Jefferson Jackson yang merupakan metahuman dan bisa bergabung dengan Martin Stein untuk menjadi Firestorm.
Superhero dan anti-hero yang disebut Legends di serial ini bukanlah karakter baru di Arrowverse. Mereka semua pernah muncul di serial-serial lain seperti The Flash dan Supergirl. Tapi peran mereka di serial-serial tersebut nggak sesignifikan superhero utamanya sehingga dibuatkan universe lain untuk mereka supaya bisa lebih menunjukkan perannya. (Zee)