Edu

Kukerta Kelompok 106 UIN SMH Banten Melakukan Penimbangan Sampah di Desa Ciakar

ZETIZENS.ID – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah dan lingkungan yang bersih, mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) 106 UIN Banten melaksanakan kegiatan penimbangan sampah di Desa Ciakar.

Kegiatan pada Ciakar ini bertujuan untuk memetakan jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat setempat serta memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Penimbangan dan pemilahan sampah antara organik dan anorganik adalah alat yang semakin penting dalam upaya pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya daur ulang dan pengurangan limbah, banyak daerah di Indonesia yang mulai menerapkan sistem pemilahan sampah di sumbernya.

Kukerta 106 UIN SMH Banten telah meluncurkan program pemilahan dan penimbangan sampah untuk memudahkan masyarakat dalam mengelompokkan sampah mereka.

Program ini tidak hanya membantu dalam memisahkan sampah organik, seperti sisa makanan dan dedaunan, sedangkan dari sampah anorganik, seperti plastik dan logam tetapi juga memberikan data yang berguna bagi pemerintah untuk memantau volume sampah yang dihasilkan.

“Kami berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah. Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, kita tidak hanya membantu mengurangi beban TPA, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan,” ujar Ketua Kukerta 106 UIN Banten.

Untuk mendukung program ini, beberapa komunitas juga mulai mengimplementasikan sistem penimbangan sampah di lingkungan mereka.

Penimbangan ini membantu masyarakat untuk mengetahui berat sampah yang dipilah, sehingga dapat memotivasi mereka untuk lebih aktif dalam kegiatan pemilahan.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat desa Ciakar semakin sadar akan pentingnya pemilahan sampah dan dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Pemilahan sampah bukan hanya tanggung jawab mahasiswa tetapi juga merupakan kewajiban setiap individu untuk menciptakan lingkungan lebih baik bagi Desa Ciakar sendiri.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, diharapkan pemilahan sampah antara organik dan anorganik dapat menjadi budaya baru yang mendukung pengelolaan limbah yang lebih efektif dan berkelanjutan. (Puput Permata Putri & Ummu Wahdah)

Tulisan Terkait

Back to top button