Edu

Gempa? Siap! Inovasi Kesiapsiagaan KKN Tim II UNDIP untuk MTs Ma’arif Pucang

ZETIZENS.ID – Siap menghadapi bencana, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Deqi Norma Agustina atau lebih akrab dikenal Deqi melaksanakan pemasangan rambu jalur evakuasi di MTs Ma’arif Pucang.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa dan guru terhadap bencana atau kejadian darurat lainnya.

Pemasangan rambu jalur evakuasi menjadi bagian yang penting dalam mitigasi risiko bencana di sekolah.

Rambu-rambu ini dibuat untuk memandu siswa dan staf sekolah agar dapat melakukan evakuasi dengan cepat dan efektif dalam keadaan darurat, seperti saat terjadi gempa bumi.

Dengan adanya rambu-rambu ini, diharapkan seluruh penghuni sekolah dapat mengetahui rute evakuasi teraman dan tercepat yang harus diambil saat bencana terjadi.

Proses pemasangan rambu dimulai dengan survei lokasi untuk menentukan jalur evakuasi yang paling efektif.

Setelah itu, rambu-rambu jalur evakuasi dipasang di tempat-tempat strategis yang mudah terlihat oleh siswa dan staf sekolah.

Rambu ini mencakup petunjuk arah dan informasi titik kumpul yang aman.

Setelah pemasangan rambu selesai, Deqi mengadakan simulasi evakuasi bencana berupa gempa bumi yang melibatkan seluruh siswa dan staf sekolah.

Simulasi dimulai dengan bunyi sirine yang menandakan terjadinya gempa. Begitu sirine berbunyi, seluruh staf dan staf sekolah segera melakukan tindakan perlindungan diri, yaitu dengan melindungi kepala dan menunduk di bawah meja atau benda kokoh.

Setelah itu, mereka bergerak secara tertib mengikuti jalur evakuasi yang telah ditandai menunju titik kumpul yang aman di luar gedung.

Tujuan simulasi ini adalah untuk melatih semua pihak dalam mengevakuasi diri dengan cepat dan teratur saat terjadi gempa.

Program kerja yang dilakukan Deqi merupakan bagian dari dukungan terhadap inisiatif pemerintah dalam membangun Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Inisiatif SPAB bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sekolah dalam menghadapi bencana dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai serta membangun budaya sadar bencana di lingkungan sekolah.

Deqi Norma Agustina menyatakan bahwa program ini tidak hanya menekankan pada pemasangan rambu dan simulasi, tetapi juga pada edukasi berkelanjutan tentang kesiapsiagaan bencana.

Ia berharap program ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan begitu, sekolah dapat menjadi tempat yang lebih aman bagi siswa dalam menghadapi berbagai ancaman negara. (*)

Ditulis oleh Deqi Norma Agustina, Program Studi S1 Teknik Industri

Dosen Pembimbing Lapangan: Fendy Eko Wahyudi, S.IP., M.Hub.Int

Tulisan Terkait

Back to top button