Traveling

Bunga Himalaya Legendaris, Eksotisme yang Didamba Para Pendaki

ZETIZENS.ID – Penguna TikTok membuat konten tentang bunga Himalaya yang mekar 40 tahun sekali. Karena masa mekarnya yang singkat namun membutuhkan waktu lama, membuat banyak orang rela mendaki saat bunga ini mekar.

Namun Google AI membantah ini dan menganggap hoax  Google AI tidak menyebut bunga yang mekar 40 tahun sekali tapi 400 tahun sekali ikut adalah kabar yang tak benar.

Lupakan tentang itu. Mari cari tahu tentang Bunga Himalaya yang ternyata dapat merujuk pada berbagai jenis bunga yang ada di wilayah Pegunungan Himalaya, namun yang paling terkenal adalah Bunga Poppy Biru.

Himalaya (Meconopsis) yang merupakan bunga nasional Bhutan, serta Bunga Brahma Kamal (Saussurea obvallata) yang langka, ditemukan di Lembah Bunga India, dan memiliki makna religius.

Untuk Bunga Poppy Biru Himalaya (Meconopsis grandis) memiliki tampilan bunga biru murni yang besar dan mencolok dengan kelopak seperti sutra dan tonjolan kuning di tengahnya.

Bunga ini tumbuh di dataran tinggi Pegunungan Himalaya, terutama di Bhutan dan bagian timur laut India dan Nepal.

Bunga ini dihargai sebagai tanaman hias karena warna birunya yang langka, tetapi sulit dibudidayakan di luar habitat aslinya karena membutuhkan suhu sejuk dan tanah lembap yang agak asam.

Bunga ini merupakan bunga nasional Bhutan dan sering dicari karena keindahannya yang eksotis.

Bunga Brahma

Untuk jenis lainnya yakni Bunga Brahma Kamal (Saussurea obvallata) diikenal sebagai “Raja Bunga Himalaya”. Ditemukan di Uttarakhand, India, khususnya di Lembah Bunga (Valley of Flowers) dan Hemkund Sahib.

Ini merupakan bunga langka yang hanya mekar di malam hari. Bunga ini memiliki makna religius yang penting dan digunakan dalam ritual keagamaan Hindu, di mana bunga ini dinamai menurut dewa Brahma.

Biru Mempesona

Blue himalayan poppy (Meconopsis betonicifolia) memiliki warna biru cerah yang jarang ditemukan di alam, membuatnya tampak seperti bunga dari negeri dongeng.

Keindahannya yang unik dan habitatnya yang sulit dijangkau menjadikannya bunga yang langka dan istimewa.

Namun, keindahan bunga ini juga diiringi dengan tantangan dalam menanamnya. Laman IDN menyebut, tidak semua orang bisa sukses membudidayakannya karena membutuhkan kondisi lingkungan yang sangat spesifik.

Blue himalayan poppy tumbuh di kawasan Pegunungan Himalaya dengan ketinggian sekitar 3.000 hingga 4.500 meter di atas permukaan laut. Habitat alaminya yang sejuk, lembap, dan berbatu membuat bunga ini berkembang dengan baik di lingkungan yang tidak biasa. Tak heran, bunga ini lebih sering ditemukan di wilayah seperti Tibet, Bhutan, dan Nepal.

Karena tumbuh di tempat yang sulit dijangkau, blue himalayan poppy menjadi bunga yang langka dan sulit ditemukan di alam liar.

Para pendaki gunung yang beruntung kadang-kadang bisa melihatnya bermekaran di antara tebing dan lembah tersembunyi. Keindahannya yang kontras dengan lanskap pegunungan membuatnya tampak begitu ajaib dan memukau.

Warna biru pada bunga memang jarang ditemukan dibandingkan warna merah, kuning, atau putih. Blue himalayan poppy memiliki pigmen unik yang menghasilkan warna biru terang yang memikat.

Kombinasi warna ini membuatnya sering dianggap sebagai salah satu bunga paling eksotis di dunia. Karena kelangkaan warna biru alami dalam dunia tumbuhan, bunga ini menjadi daya tarik utama bagi para kolektor tanaman. Bahkan, beberapa kebun botani di dunia berusaha keras untuk membudidayakannya agar bisa dinikmati lebih banyak orang. Namun, menanamnya di luar habitat aslinya tidaklah mudah karena membutuhkan suhu yang dingin dan tanah yang kaya akan humus.

FYI, salah satu hal yang membuat bunga ini semakin istimewa adalah masa mekarnya yang sangat singkat. Blue himalayan poppy biasanya hanya berbunga dalam waktu beberapa minggu di awal musim panas.

Setelah itu, bunganya akan layu dan tanaman akan kembali berfokus pada pertumbuhan daun dan akarnya.

Karena periode mekarnya yang singkat, banyak orang yang merasa beruntung jika bisa melihatnya secara langsung. Beberapa fotografer alam bahkan rela mendaki pegunungan hanya untuk mengabadikan keindahan bunganya sebelum layu.

Masih dari laman IDN, di beberapa budaya, blue himalayan poppy dianggap sebagai simbol keabadian dan ketahanan hidup.

Hal ini karena bunga ini mampu tumbuh di lingkungan ekstrem yang tidak banyak ditinggali oleh tumbuhan lain. Keberhasilannya bertahan di suhu dingin dan tanah berbatu membuatnya dikagumi sebagai lambang ketangguhan.

Beberapa kepercayaan lokal menganggap bunga ini memiliki energi spiritual yang kuat. Konon, melihat bunga ini bermekaran di alam liar dianggap sebagai pertanda keberuntungan dan kebijaksanaan. Mitos ini semakin menambah pesona misterius dari blue himalayan poppy di mata banyak orang.

Banyak orang tertarik untuk menanam blue himalayan poppy di taman mereka, tapi kenyataannya tidak mudah. Bunga ini membutuhkan kondisi suhu yang sejuk, tanah yang lembap, dan cahaya matahari yang tidak terlalu terik.

Jika salah dalam perawatannya, bunga ini bisa mati sebelum sempat berbunga.
Beberapa kebun botani di Eropa dan Amerika Utara telah berhasil membudidayakan bunga ini dengan teknik khusus.

Mereka meniru kondisi lingkungan Himalaya dengan menciptakan rumah kaca yang dikontrol suhunya secara ketat. Meski sulit, usaha ini dilakukan agar lebih banyak orang bisa menikmati keindahan bunga langka ini tanpa harus mendaki gunung. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button