Membangun Generasi Muda yang Peduli Pemerintahan

ZETIZENS.ID – Generasi muda merupakan aset penting dalam keberlangsungan sebuah bangsa. Mereka tidak hanya menjadi penerus estafet kepemimpinan, tetapi juga agen perubahan yang berperan besar dalam membentuk arah kebijakan dan masa depan pemerintahan. Namun, di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, kepedulian generasi muda terhadap pemerintahan sering kali menurun.
Banyak anak muda yang apatis terhadap isu-isu publik, merasa bahwa urusan pemerintahan bukanlah bagian dari tanggung jawab mereka. Padahal, justru partisipasi aktif generasi muda menjadi kunci untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan demokratis.
Salah satu penyebab rendahnya kepedulian generasi muda terhadap pemerintahan adalah kurangnya pemahaman tentang fungsi dan peran pemerintah dalam kehidupan masyarakat.
Pendidikan kewarganegaraan yang seharusnya menumbuhkan kesadaran politik dan sosial sering dianggap sekadar pelajaran teori. Padahal, pengetahuan mengenai hak dan kewajiban warga negara, proses pembuatan kebijakan, serta mekanisme partisipasi publik perlu ditanamkan sejak dini agar generasi muda memahami bahwa mereka memiliki ruang untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa.
Media sosial sebenarnya bisa menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kesadaran tersebut. Melalui platform digital, anak muda dapat mengakses informasi pemerintahan, menyuarakan aspirasi, dan mengawasi jalannya kebijakan publik. Namun, di sisi lain, arus informasi yang tidak terkendali juga menimbulkan tantangan baru seperti penyebaran hoaks dan polarisasi politik. Karena itu, literasi digital dan politik menjadi sangat penting agar generasi muda tidak hanya aktif, tetapi juga kritis dan bijak dalam menyikapi isu pemerintahan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berperan besar dalam membangun jembatan antara dunia akademik dan masyarakat, termasuk dalam hal menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap pemerintahan.
Melalui program edukasi politik, pelatihan kepemimpinan, diskusi publik, atau simulasi musyawarah desa, mahasiswa dapat mengajak para pelajar dan pemuda untuk mengenal lebih dekat bagaimana pemerintahan bekerja dan bagaimana mereka bisa berkontribusi secara nyata.
Selain itu, penting pula menumbuhkan nilai-nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong.
Kepedulian terhadap pemerintahan tidak hanya sebatas pada aktivitas politik, tetapi juga pada perilaku sehari-hari yang mencerminkan kesadaran sebagai warga negara — seperti taat aturan, peduli lingkungan, dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Generasi muda yang peduli pemerintahan adalah mereka yang tidak hanya tahu, tetapi juga mau berbuat. Mereka sadar bahwa perubahan tidak akan datang jika hanya menunggu, melainkan harus diperjuangkan melalui tindakan nyata dan kolaborasi.
Oleh karena itu, membangun generasi muda yang peduli pemerintahan bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan atau pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Dengan sinergi dan keteladanan, kita dapat menumbuhkan generasi muda yang kritis, berintegritas, dan berjiwa pelayanan — generasi yang siap membawa Indonesia menuju pemerintahan yang lebih baik, transparan, dan berpihak pada rakyat. (*)
Ditulis olehMahasiswa PKM Universitas Pamulang Kampus Serang







