Nostalgia 5 Es Krim yang Dulu Populer Disebut Mewah dan Hanya Bisa Dibeli Orang Kaya
ZETIZENS.ID – Masa kecil di era 80-an hingga awal 2000-an penuh kenangan manis, termasuk momen menikmati es krim. Namun, tidak semua orang berkesempatan mencicipi beberapa es krim ikonik yang kala itu dianggap “mewah” dan identik dengan kalangan berada.
Es krim-es krim ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan nostalgia bagi banyak orang.
Berikut adalah beberapa es krim zaman dulu yang sering disebut hanya bisa dibeli oleh orang kaya:
1. Viennetta
Es krim legendaris ini menjadi simbol kemewahan pada masanya. Dengan lapisan cokelat renyah yang berpadu dengan es krim vanila lembut, Viennetta identik dengan acara spesial atau hadiah istimewa.
Harganya yang cukup mahal saat itu membuatnya jarang dinikmati oleh kebanyakan orang. Ketika kembali hadir beberapa waktu lalu, Viennetta langsung diserbu oleh penggemar nostalgia.
2. Cornetto
Cornetto, es krim berbentuk kerucut dengan lapisan cokelat di dasar cone, menjadi favorit kalangan anak muda di masa itu. Harganya yang relatif mahal untuk ukuran jajanan anak-anak menjadikannya barang “mewah” yang hanya bisa dinikmati sesekali.
3. Magnum
Dari awal kehadirannya, Magnum dikenal sebagai es krim premium dengan lapisan cokelat Belgia yang tebal dan es krim vanila yang lembut. Magnum sering diiklankan dengan citra eksklusif, sehingga banyak yang menganggapnya sebagai es krim untuk kalangan atas.
4. Paddle Pop Rocket
Meski kini Paddle Pop lebih terjangkau, varian Rocket di masa lalu termasuk jajanan yang jarang dibeli karena dianggap cukup mahal. Bentuknya yang menyerupai roket dengan rasa manis asam menjadi daya tarik tersendiri.
5. Walls
Dengan kombinasi es krim cokelat, lapisan kacang renyah, dan cokelat tebal di luar, Walls Feast menjadi salah satu pilihan es krim favorit anak-anak, tetapi juga terkesan eksklusif karena tidak semua orang mampu membelinya.
Selain itu, wals tiga rasa yang terdiri dari coklat, vanila, dan strawberry dalam satu wadah juga menjadi es krim ikonik yang saat itu disebut hanya bisa dibeli orang dengan ekonomi tingkat atas. (Sarah)