Gelar Kompetisi Masak, PLN Gandeng Pemprov Banten Kenalkan Cara Memasak Hemat Energi
ZETIZENS.ID – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten menghadirkan kompetisi masak pada Electrifying Lifestyle Vaganza di Pergelaran Wastra Banten di area lapangan Kantor Gubernur Banten, Jumat (23/8/2024).
Pada momen ini, selain kompetisi masak untuk ibu-ibu, juga ada demo masak oleh Pj Gubernur Banten Al Muktabar.
Al Muktabar memasak risoles berbahan dasar talas beneng, ikan patin, dan daun kelor menggunakan kompor induksi yang dipersiapkan PLN yakni kompor listrik yang hemat energi
General Manager PLN UID Banten Andy Adchaminoerdin yang ditemui usai acara mengungkapkan, lomba masak hari ini merupakan kolaborasi PLN bersama Pemerintah Provinsi Banten.
“Kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan energi bersih. Bersama PKK kami melakukan lomba masak menggunakan kompor induksi yaitu kompor listrik. Keuntungannya tentu lebih efisien dan hemat juga aman karena serta cepat. Selain itu tidak ada arang dan asap,” tuturnya.
PLN, lanjutnya, senantiasa terus mendorong bahwa masyarakat secara bertahap untuk bisa beralih kepada yang lebih aman ini.
Pj Gubernur Banten Al – Muktabar yang ditemui usai memasak berkomentar, terkait lomba masak pagi ini. ketua tim penggerak PKK Provinsi Banten bersama jajaran kabupaten kota berpartisipasi dalam rangka rangkaian HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dan juga menyongsong HUT Banten yang ke-24.
“Kita melakukan berbagai aktivitas di antaranya ada agenda memasak dan memasak ini mengedepankan bahan bakar dan bahan dasar lokal dan juga bahan bakar PLN yakni kompor listrik. Alat masak ini perlu kita sosialisasikan karena tentu lebih murah ya dan tadi juga lebih cepat panas matangnya gitu,” kata dia.
Momen ini kata dia, dipersembahkan karena terkait rangkaian usaha kecil dan menengah UMKM dan dalam rangka menggalakkan ekonomi dan memperkuat daya beli masyarakat.
Mengenai demo masak yang ia lakukan, menurutnya hal biasa dan spontanitas.
“Saya juga kebetulan suka masak di rumah. Saya memasakkan ibu, kadang-kadang saya yang masak atau sebaliknya ibu yang memaksakan saya. Ini komposisinya ini sangat baik ya jadi terpenuhi ada karbohidratnya, ada protein. Jadi komposisinya lengkap sehingga potongan yang kita tampilkan tadi mini tapi itu hitungan komposisinya sudah terukur ya,” jelasnya.
Terkait sinergi yang dilakukan dengan PLN Banten dalam menurunkan emisi 4 di Banten, momen kali ini pun menurutnya berkaitan.
“Kita menggunakan kompor listrik. Itu bagian dari ikhtiar kita kolaborasi dengan PLN untuk bisa memasyarakatkannya sehingga nanti adalah alternatif dari alat masak kita yang yang akrab dengan energi yang di produk oleh PLN ini. Seperti apa ketersediaan barang lokal yang ada di Banten yang diterima dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri ketahanan pangan khususnya berbasis pangan lokal,” jelasnya.
“Kita juga mendorong karena ada banyak komoditi di Banten yang berdasarkan kearifan lokal dan itu bersaing cukup kuat dengan komposisi yang tidak saja bisa memenuhi kebutuhan kita tapi juga punya nilai jual yang tinggi. Dan tadi kita menggunakan tepung talas beneng, saya juga menekuni talas beneng. Kebetulan di tempat tinggal di kediaman gedung negara saya menanam kurang lebih di 300 pohon. Sekarang ini sudah tumbuh besar dan saya mendapatkan informasi daunnya juga bermanfaat untuk bisa bikin pengganti tembakau. Katanya itu lebih sehat dan bisa dibuat jadi cerutu,” tukasnya. (Zee)