ZETIZENS.ID – Doom spending adalah fenomena yang mengacu pada tindakan belanja berlebihan sebagai respons terhadap ketidakpastian, kecemasan, atau stres yang dialami seseorang.
Istilah ini jadi viral di tengah krisis ekonomi, dan situasi global yang membuat banyak orang merasa khawatir akan masa depan.
Ketika seseorang merasa terancam oleh ketidakpastian, mereka mungkin berusaha mencari pelarian dengan cara membelanjakan uang secara impulsif atau berlebihan, seringkali untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Ketika seseorang merasa cemas atau stres, belanja bisa memberikan pelarian sementara dari perasaan negatif. Membeli sesuatu yang diinginkan dapat memicu perasaan puas atau bahagia, meskipun hanya bersifat sementara.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil, seperti inflasi, resesi, atau krisis finansial, dapat memicu rasa takut akan masa depan. Dalam situasi seperti ini, orang mungkin merasa lebih baik menikmati momen sekarang dengan membeli barang, alih-alih menahan diri untuk berhemat.
Platform media sosial memainkan peran besar dalam membentuk keinginan konsumen. Dengan banyaknya promosi dan influencer yang memamerkan barang-barang mewah atau gaya hidup tertentu, masyarakat sering merasa terdorong untuk mengikuti tren tersebut.
Meskipun doom spending bisa memberikan kepuasan sementara, perilaku ini memiliki dampak jangka panjang yang negatif, terutama dalam hal keuangan. (Sarah)
