Rakorda TPID dan TP2DD Se-Banten 2024, Al Muktabar: Kita Rumuskan Bersama Kebijakan untuk Kendalikan Inflasi
ZETIZENS.ID – Rakorda TPID dan TP2DD se-Banten 2024 digelar di Hotel Aston Serang, 22 Februari 2024.
Pada kegiatan yang dihadiri Bupati Tangerang, Bupati Lebak, Walikota Tangerang, Walikota Serang, dan beragam instansi ini menurut Pj Gubernur Banten Al Muktabar, inflasi di Banten sepanjang 2022 2023 terkendali dengan cukup baik.
“Ada perkembangan di akhir tahun 2023.
Tapi Januari 2024 sudah bisa kita ambil langkah-langkah pengendaliannya. Sehingga inflasi bisa terkendali, dekat dengan inflasi nasional,” tutur Al Muktabar saat doorstop dengan wartawan seusai acara.
“Pada perkembangan terakhir kita mendalami komoditi-komoditi inflasi. Ada 29 pokok komoditi yang sangat ditekankan, ada berasa, cabe, jagung, bawang merah, bawang putih, telur, dan daging ayam ras. Itu sedang jadi sentra utama karena sangat beroengaruh,” imbuhnya.
“Kita rumuskan kebijakan langkah-langkah panduan kendalikan inflasi ke depan. Penetapan patokan inflasi ditetapkan oleh bank sentra yakni Bank Indonesia,” tukasnya.
Menurut dia, ada beberapa komoditi yang keterkaitan dengan impor seperti bawang putih.
“Peran Pemda adalah menjaga alur distribusi karena menentukan harga. Pemerintah Banten memiliki instrumen dengan stok pembiayaan melalui BTT kalau ada hal ekstrim bisa mengendalikan,” jelasnya.
Ia juga menyinggung peran digitalisasi mendorong nilai tambah yang ada di dalamnya.Kita terus menggulirkan digitalisasi dengan konteks relevan pada kinerja pembangunan pemerintahan,” jelasnya.
Instrumen-instrumen skala daerah kata dia, terkonektivitas dengan digitalisasi.
“Mudah-mudahan dengan terus bersama
Bank Indonesia Banten punya peran strategis dan kuat dalam menyediakan instrumen ekonomi dan keuangan, terus kita jaga dan kolaborasi dan tentu dengan otoritas masing-masing,” tukasnya.
Ameriza M. Moesa, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten yang ditemui usai acara mengatakan, untuk mendukung kebijakan pemerintah, hal yang dilakukan antara lain mengoptimalkan transaksi nontunai.
“Masyarakat menggunakan ini untuk bertransaksi. Kami dorong transaksi nontunai pada pajak dan retribusi. Ini potensinya luas, terutama di retribusi. Mulai parkir, pasar, pariwisata ini sudah jadi entry point bagi pengembangan digitalisasi daerah,” jelasnya. (Hilal)