Dinas Kominfo Kota Cilegon Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Internet Gratis di Kelurahan
ZETIZENS.ID – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfo) mendorong agar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memanfaatkan fasilitas internet gratis di masing-masing kelurahan.
Kepala Bidang Aplikasi Teknologi dan Informasi Diskominfo Kota Cilegon TB Sofat mengatakan bahwa saat ini dari 43 kelurahan se-Kota Cilegon, semuanya sudah terpasang jaringan wi-fi gratis program Pemkot Cilegon, dimana setiap kelurahan mendapat 10 titik.
“Dengan wi-fi publik gratis ini kami mendorong agar pelaku UMKM di sekitar lokasi bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan produktifitas dan membantu promosi produknya dengan lebih luas melalui jaringan internet,” kata Sofat, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Kamis, 18 Juli 2024.
Menurut Sofat, penggunaan internet gratis di kelurahan saat ini agak berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Dimana beberapa ahunlalu dukungan terhadap sektor pembelajaran dalam jaringan (daring) lebih diutamakan, terutama saat covi-19.
“Walaupun sekarang juga kegunaan wi-fi gratis ini bebas termasuk kepada masalah pendidikan dan kesehatan dengan kegiatan posyandunya silahkan. Hanya saja kalau bisa kami ingin masyarakat lebih produktif lagi dari sisi pertumbuhan ekonomi kreatif,” harap Sofat.
Dikatakan Sofat, setelah mendapat mandatori pada 2023 untuk pemasangan 10 lokasi wi-fi di setiap kelurahan se-Kota Cilegon, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kelurahan untuk menentukan jumlah titik wi-fi, termasuk lokasi pemasanannya.
“Kami hanya menetapkan lokasi dan jumlahnya saja karena yang penting strategis agar dapat diakses masyarakat, serta besaran MBPS (megabit per second)-nya minimal 50. Adapun providernya ditentukan masing-masing kelurahan. Begitu juga biayanya karena diambil dari anggaran kelurahan,” jelas Sofat.
Pihaknya pun mengapresiasi Awinet, sebagai penyedia wi-fi, karena setelah dimonitoring di kelurahan yang sudah terpasang wi-fi, ternyata kekuatan MBPS-nya rata-rata lebih dari 50. Bahkan ada yang mencapai 100 MBPS.
“Berdasarkan montoring, alhamdulillah antusiasme masyarakat luar biasa walaupun kalau melihat kebutuhan di lapangan memang kebutuan kita masih kurang karena masyarakat inginnya semua tempat ada wi-fi gratis. Mudah-mudahan tahun depan ada penambahan lokasi,” harapnya.
Sementara itu, Lurah Citangkil, Ali Wahdi, mengaku wi-fi di kelurahannya sudah terpasang di 10 titik dengan biaya sekitar Rp500 ribu per titik. Dia berharap agar warganya menggunakan internet dengan bijak dan tidak disalahgunakan.
“Harapannya bisa membantu pelaku UMKM agar produknya tidak hanya dikenal secara lokal tapi juga global. Selain itu penggunaan untuk kepentingan pendidikan juga saya lihat masih. Terutama pelajar yang ingin menggali informasi di dunia maya,” katanya. (*)