Edu

Mahasiswa Akuntansi Universitas Pamulang Ajak UMKM Desa Purut Kelola Stok Lebih Cerdas dengan Metode FIFO

ZETIZENS.ID – Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang (Unpam) PSDKU Serang melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa sosialisasi penerapan metode FIFO (First In, First Out) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Purut, Kecamatan Curug, Kota Serang, pada 14 Oktober 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM terhadap pengelolaan persediaan barang dan pencatatan akuntansi sederhana agar usaha lebih efisien dan profesional.

Ketua pelaksana kegiatan, Retno Ajeng Wijayanti,menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari permasalahan umum yang dihadapi UMKM di Desa Purut, yaitu masih rendahnya kemampuan dalam mengatur stok barang dan mencatat transaksi secara sistematis.

“Melalui sosialisasi ini, kami memperkenalkan metode FIFO sebagai cara sederhana untuk mengatur stok agar tidak menumpuk dan menghindari kerugian akibat barang rusak atau kedaluwarsa,” ujar Retno.

Metode FIFO merupakan konsep akuntansi dalam manajemen persediaan, dimana barang yang pertama kali masuk harus dijual atau digunakan lebih dahulu.

Konsep ini membantu pelaku usaha mengetahui harga pokok penjualan (HPP) dengan lebih akurat serta menjaga agar barang lama tidak tertinggal di gudang.

Dalam sosialisasi tersebut, tim mahasiswa memberikan penjelasan dengan contoh sederhana yang mudah dipahami, seperti pengelolaan bahan makanan, minuman, dan produk harian yang sering dijual oleh UMKM lokal.Peserta diajak untuk memahami bagaimana pencatatan keluar-masuk barang bisa dilakukan secara manual menggunakan tabel sederhana tanpa perlu sistem digital yang rumit.

Sosialisasi yang digelar di Desa Purut ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi diskusi dantanya jawab.Banyak di antara mereka yang baru memahami bahwa pencatatan stok yang rapi dapat membantu menekan kerugian dan meningkatkan keuntungan usaha.

“Kami biasanya hanya mencatat pembelian dan penjualan di buku biasa. Setelah dijelaskan tentang FIFO, kami jadi tahu cara mencatat stok dengan urutan masuk barang,” ujar salah satu peserta UMKM.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang interaksi edukatif antara mahasiswa dan masyarakat desa. Dosen pembimbing, Ricka Hidayati Chaniago, S.Ak., M.Ak., menilai kegiatan ini penting karena mahasiswa dapat menerapkan ilmu akuntansi secara langsung di lapangan.

“Kegiatan ini bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi pengalaman nyata bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori akuntansi dalam konteks sosial,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap agar pelaku UMKM Desa Purut
terus menerapkan kebiasaan pencatatan persediaan yang tertib dan efisien.Tim PKM juga berencana melakukan pendampingan lanjutan secara daring melalui grup komunikasi untuk membantu peserta yang ingin mulai menerapkan sistem FIFO di usahanya.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga berperan langsung membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha
secara profesional,” tambah Retno.

Sosialisasi penerapan metode FIFO di Desa Purut menjadi bukti nyata bahwa penerapan ilmu akuntansi sederhana dapat memberikan dampak positif bagi pelaku usaha kecil.

Dengan manajemen stok yang tertib, pelaku UMKM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, menghindari pemborosan, dan mengelola keuangan dengan lebih baik. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button