ZETIZENS.ID – Media sosial dipenuhi dengan perdebatan panas mengenai paskibraka perempuan yang melepas hijab mereka saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara pada 13 Agustus 2024.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, memberikan klarifikasi mengenai isu ini.
Menurutnya, 18 paskibraka perempuan yang terlibat telah melepas hijab secara sukarela tanpa adanya paksaan.
Mereka sebelumnya telah menyetujui syarat-syarat yang tercantum dalam surat Edaran Deputi Diklat Nomor 1 Tahun 2024, termasuk kewajiban mengenai pakaian dan penampilan, dengan menandatangani surat pernyataan di atas materai Rp10.000.
Wahyudi menjelaskan bahwa para paskibraka hanya akan melepas hijab saat pengukuhan dan pengibaran bendera pada 17 Agustus nanti, sementara selama latihan, mereka diperbolehkan untuk tetap mengenakan hijab.
Namun, kebijakan ini memicu reaksi dari berbagai pihak dan membuat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis angkat bicara.
Dalam akun X resminya, beliau mengkritik kebijakan tersebut dengan tegas, menyatakan bahwa aturan ini tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Ia menegaskan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak setiap individu untuk menjalankan ajaran agamanya dan mendesak agar larangan berjilbab bagi paskibraka dihapuskan. (Aina)
