Dorong Pertumbuhan, Bappenas Minta Pemprov Banten Hidupkan Ekosistem Rantai Pasok Lokal

ZETIZENS.ID – Bappenas menegaskan komitmennya untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Banten, khususnya wilayah selatan, sebagai bagian dari strategi nasional menuju pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan oleh Taufiq Hidayat Putra, Direktur Kemitraan dan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Bappenas dalam Diskusi Akhir Tahun Forum Ekonomi Banten 2025, Selasa (9/11).
Dalam paparannya, Bappenas menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program prioritas nasional untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Sejumlah fokus pengembangan dilakukan melalui peningkatan konektivitas transportasi darat, laut, udara, dan rel; penguatan energi berkelanjutan; layanan digital; serta pemenuhan infrastruktur sumber daya air.
Bappenas menyoroti masih timpangnya kontribusi ekonomi antara Banten bagian utara dan selatan. Pada 2024, wilayah utara menyumbang 91,6 persen PDRB, sementara wilayah selatan hanya 8,35 persen. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan masih terbatasnya infrastruktur konektivitas, terlihat dari masih tingginya desa berstatus tertinggal di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Salah satu proyek strategis yang dinilai dapat membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru adalah penyelesaian Jalan Tol Serang–Panimbang, yang menghubungkan pusat industri dengan KEK Tanjung Lesung. Pembangunan jalur kereta Saketi–Bayah juga disebut memiliki potensi besar untuk logistik industri dan wisata heritage.
Taufiq menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur perlu dibarengi dengan penguatan ekosistem ekonomi lokal. “Selain jalan tol, kereta api, dan pelabuhan, yang terpenting adalah bagaimana kita meningkatkan ekosistem supply chain di Banten Selatan. Infrastruktur fisik harus diberi ruh, diberi aktivitas ekonomi yang berjalan di masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, ekosistem supply chain tersebut mencakup berbagai aspek. “Mulai dari pusat komoditas, pusat pengolahan, pasar, hingga pusat pelatihan. Ditambah fasilitas sekolah dan kesehatan. Jika ini berjalan, maka supply chain di tingkat lokal akan kuat dan menjadi fondasi pertumbuhan ke skala yang lebih besar,” jelas Taufiq. Ia juga mengapresiasi langkah Pemprov Banten yang selaras dengan arah pembangunan pusat. “Program yang disampaikan Pak Gubernur seperti Bang Andra itu sangat relevan. Dengan meningkatkan konektivitas di level desa, terutama di Pandeglang dan Lebak, supply chain lokal bisa hidup,” sambungnya.
Selain sektor infrastruktur, Bappenas menekankan pentingnya percepatan investasi di sektor pertanian dan pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi wilayah selatan. Kawasan pesisir dan destinasi unggulan seperti Ujung Kulon, Sawarna, dan Tanjung Lesung memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bagian dari kawasan pariwisata nasional. Melalui integrasi pembangunan infrastruktur, investasi, dan pengembangan kawasan, Bappenas menargetkan Banten dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya hingga 6,8 persen pada periode 2025–2029, sejalan dengan arah kebijakan RPJMN dan RPJPN 2025–2045.
(Sarah)







