Karya

Revitalisasi Partai Politik Indonesia: Membangun Kembali Kepercayaan Publik

ZETIZENS.ID – Partai politik (parpol) di Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Di satu sisi, mereka merupakan komponen utama dalam sistem demokrasi yang ada, berfungsi sebagai jembatan antara rakyat dan pemerintah, serta berperan dalam penyusunan kebijakan publik. Namun, di sisi lain, parpol sering kali tidak dapat menjalankan perannya dengan baik, dan lebih terkesan mengejar kekuasaan semata.

Hal ini menimbulkan ketidakpercayaan publik yang semakin meluas terhadap kinerja parpol.

Kepercayaan masyarakat terhadap parpol Indonesia saat ini sangat rendah.

Survei-survei yang dilakukan berbagai lembaga riset menunjukkan bahwa mayoritas rakyat merasa kecewa dengan kualitas dan transparansi kerja partai politik.

Dua masalah besar yang hingga kini terus menghantui parpol adalah lemahnya sistem kaderisasi serta maraknya praktik politik uang yang merusak integritas proses politik.

Untuk itu, revitalisasi partai politik menjadi langkah yang tak terelakkan demi membangkitkan kembali kepercayaan publik dan memperbaiki kualitas demokrasi di Indonesia.

Menata Ulang Sistem Kaderisasi Partai Politik

Salah satu masalah mendasar yang harus segera diperbaiki adalah sistem kaderisasi dalam partai politik. Sebagian besar parpol di Indonesia lebih fokus pada kemenangan dalam pemilu dan perebutan kursi kekuasaan, namun mengabaikan proses pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Hasilnya, banyak politisi yang masuk ke dunia politik bukan berdasarkan kompetensi, melainkan karena faktor kedekatan dengan elit atau kekuatan finansial.

Partai politik kemudian kehilangan arah, karena banyak yang menjadi politisi bukan karena kemampuan, tetapi karena kepentingan pribadi atau kelompok.

Revitalisasi partai politik harus dimulai dengan pembenahan sistem kaderisasi yang lebih terstruktur dan profesional. Setiap partai politik perlu memiliki program kaderisasi yang jelas, yang tidak hanya mengutamakan kemampuan teknis, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai integritas dan komitmen terhadap tujuan luhur demokrasi.

Kaderisasi yang baik harus melibatkan pendidikan politik yang intensif di semua tingkatan partai, mulai dari tingkat bawah hingga tingkat pimpinan.

Hal ini penting agar partai politik mampu menghasilkan politisi yang tidak hanya cakap dalam hal teknis, tetapi juga memiliki moralitas dan etika yang kuat.

Politik Uang: Menggerogoti Demokrasi

Salah satu masalah besar lain yang mengganggu integritas partai politik di Indonesia adalah praktik politik uang yang masih sangat lazim. Politik uang menjadi instrumen utama dalam meraih dukungan, baik dalam pemilu maupun dalam proses pengambilan keputusan politik.

Fenomena ini jelas merusak esensi demokrasi, karena pemilih lebih memilih berdasarkan imbalan materi daripada visi dan misi partai politik yang seharusnya mereka dukung.

Untuk memulihkan kembali kepercayaan publik, partai politik harus menghapus praktik politik uang dalam seluruh aspek kegiatan mereka. Ini bisa dimulai dengan memperketat pengawasan terhadap dana kampanye dan memberikan sanksi yang tegas bagi pihak yang terbukti melakukan praktik tersebut.

Selain itu, parpol harus aktif mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk politik uang, serta mendorong pemilih untuk lebih memilih berdasarkan prinsip dan gagasan, bukan berdasarkan uang atau iming-iming materi.

Menempatkan Kepentingan Rakyat Sebagai Prioritas

Salah satu alasan mengapa masyarakat semakin kehilangan kepercayaan terhadap parpol adalah karena banyak partai yang lebih mengutamakan kepentingan elit politik daripada kepentingan rakyat.

Banyak partai yang tidak mampu memberikan solusi terhadap permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat, seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, dan akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang layak.

Sebaliknya, banyak parpol yang lebih fokus pada kekuasaan semata, tanpa memperhatikan substansi kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Revitalisasi partai politik harus dimulai dengan perubahan paradigma dalam mendefinisikan tujuan parpol itu sendiri. Partai politik harus kembali pada esensinya sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan sekadar kendaraan untuk meraih kekuasaan.

Parpol harus mampu menghadirkan program-program yang konkret dan sesuai dengan kebutuhan rakyat, seperti peningkatan kesejahteraan, pemerataan pembangunan, serta penyelesaian masalah sosial yang mendalam.

Selain itu, parpol harus membuka komunikasi yang lebih transparan dengan masyarakat agar mereka merasa terlibat dalam setiap proses pengambilan keputusan politik.

Mendorong Inovasi dalam Struktur dan Operasional Parpol

Revitalisasi parpol tidak hanya memerlukan perbaikan pada kaderisasi dan ideologi, tetapi juga pada struktur dan cara kerja mereka.

Partai politik di Indonesia perlu lebih terbuka terhadap inovasi dalam hal operasional, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Penggunaan platform digital dapat mempercepat proses komunikasi antar anggota dan mempermudah interaksi dengan masyarakat luas, sehingga partai menjadi lebih responsif dan mudah diakses oleh publik.

Selain itu, parpol perlu memperbaharui cara-cara mereka dalam merespon dinamika sosial dan politik yang terus berkembang. Inovasi dalam struktur partai, seperti pembukaan ruang partisipasi bagi generasi muda dan kaum perempuan, serta pembaruan dalam sistem pengambilan keputusan internal, akan membuat parpol lebih relevan di mata publik.

Partai politik yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan lebih terbuka terhadap partisipasi rakyat akan lebih dipercaya dan dihargai.

Revitalisasi partai politik Indonesia merupakan langkah penting dalam memperbaiki kualitas demokrasi dan membangun kembali kepercayaan publik yang tergerus.

Untuk mencapai itu, parpol harus memperbaiki sistem kaderisasi, memberantas praktik politik uang, dan lebih mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan politik sesaat.

Selain itu, parpol juga harus berinovasi dalam cara kerja mereka dengan memanfaatkan teknologi dan membuka ruang untuk perubahan yang lebih besar.

Dengan demikian, parpol Indonesia dapat kembali berfungsi sebagai lembaga yang mampu membawa perubahan positif dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. (*)

Ditulis oleh Wahyu Priyatna, Mahasiswa Unpam Serang

Tulisan Terkait

Back to top button