Nusantara

Tawarkan Investasi di Banten, Pemprov Ciptakan Iklim Kondusif

BISNISBANTEN.COM Pemprov Banten melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terus menciptakan iklim investasi yang baik dan ramah.

Salah satunya adalah dengan mempermudah proses pelayanan perizinan berusaha di Banten dengan cara online dan bebas pungli.

Penanaman modal atau investasi sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerah serta mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.

Lantaran itu, Pemprov Banten selalu terbuka untuk menyambut para investor baik dalam negeri maupun luar negeri. Penanaman modal di daerah sangat diperlukan dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan daerah.

Oleh karena itu Pemprov Banten menciptakan iklim yang kondusif, promotif, kepastian hukum, keadilan dan tetap memperhatikan kepentingan daerah.

Saat ini investasi di Provinsi Banten tersebar investasi paling tinggi di wilayah Utara WKP 1 dan WKP 2, dan investasi tertinggi pada sektor industri kimia, farmasi, perumahan, sektor gas, air, dan listrik.

Pemprov harus progresif dengan perkembangan yang terus meningkat di Provinsi Banten.

Kepala DPMPTSP Virgojanti mengatakan, pihaknya selalu memberikan layanan secara optimal, kemudahan usaha, agar pencapaian efektif, efisien, akuntabel, dan transparan.

Salah satu sektor investasi yang menjanjikan di Banten adalah sektor pariwisata di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.

Sementara sektor kimia dan gas berada di Kota Cilegon. Di Tangerang raya, sektor investasi yang menjanjikan juga sangat beragam.

Di Lebak, ada juga potensi pariwisata yang besar, seperti Geopark Bayah Dome yang bisa menarik investor. Investasi di Banten dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2023, Pemprov Banten mencatatkan investasi yang sangat luar biasa.

DI tahun 2023, capaian realisasi investasi di Banten memang meningkat signifikan. Merujuk data Kementerian Investasi/BKPM, provinsi paling barat di Pulau Jawa ini sukses meraup investasi senilai Rp103,85 triliun atau naik sebesar 29,46 persen dibanding tahun sebelumnya senilai Rp80,22 triliun. (adv)

Tulisan Terkait

Back to top button