Viral

Emak-emak Beli Dummy iPhone Merasa Tertipu karena Disangka Beli iPhone Asli

ZETIZENS.ID – Perilaku emak-emak memang terkadang bikin geleng-geleng kepala, mulai dari mengendarai motor menyalakan lampu sen kanan tapi belok kiri hingga mengamuk kepada kurir ketika pesanannya tidak sesuai.

Kini, kabar viral terbaru kembali muncul dari emak-emak pengguna aplikasi online shop yang merasa tertipu usai membeli dummy iPhone sebab menyangka kalau iPhone yang ia beli merupakan iPhone asli. Padahal segala keterangan sudah dijelaskan dalam deskripsi produk.

Seorang ibu-ibu atau yang biasa disebut emak-emak yang tidak diketahui identitasnya ini menjadi bahan perbincangan netizen di media sosial setelah memberikan ulasan negatif terkait produk handphone yang dibelinya di sebuah marketplace yang cukup terkemuka di Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, ibu-ibu tersebut, selain memberikan bintang satu, ia juga mendesak seller untuk mengembalikan uangnya karena ternyata barang yang diterima menurutnya palsu dan untuk mainan, sedangkan yang ia inginkan adalah produk asli.

Usai ulasan protes emak-emak yang mengaku tertipu ini viral, tak ada yang simpati, melainkan dijadikannya bahan gunjingan dan guyonan.

Awalnya hal tersebut viral ketika ada salah satu pengguna X yang mengunggah tangkapan layar ulasan dari ibu-ibu tersebut.

“Ini barang palsu, barang mainan, kalau uang saya tidak di kembalikan, akan saya bawa ke jalur hukum,” tulisnya.

Seperti yang diketahui bahwa dummy iPhone artinya iPhone tersebut memang hanya replika, desainnya akan dibuat semirip mungkin dengan asli, namun tentu saja tidak bisa digunakan.

Barang replika tentu saja dijual lebih murah dari aslinya, terlebih iPhone merupakan handphone yang harganya cukup mahal.

Sedangkan dummy iPhone yang ibu-ibu itu beli harganya mulai dari Rp173 ribu hingga Rp249 ribu, tergantung tipe iPhone replika yang diinginkan oleh pembeli.

Dengan harga seratus ribuan, tentu tidak masuk akal jika iPhone tersebut adalah iPhone asli. Belum lagi, sebenarnya seller pun sudah menjelaskan dalam kolom deskripsi, namun sepertinya budaya membaca tak banyak yang menerapkannya.

Dari kejadian tersebut, pantas saja jika penduduk Indonesia masih dikatakan darurat literasi. Asal tergiur dengan harga murah para pembeli seolah tak lagi menghiraukan deskripsi terkait produk yang akan dibeli. (Sarah)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button