Seleb

Aruma dan Super Grup Filipina SB19 Kenalkan Kolaborasi Penuh Emosional di Single “MAPA”

Aruma dan SB19 buat MAPA menjadi single berlirik Indonesia Yang Menyentuh"

ZETIZENS.ID – Cinta adalah tema yang universal dalam musik. Mulai dari cinta kepada pasangan, teman, hingga tentunya orang tua. Tema terakhir inilah yang diusung Aruma dalam single terbarunya, “MAPA”.

Menariknya, MAPA merupakan lagu recycle yang versi orisinalnya dinyanyikan oleh SB19, sebuah grup vokal asal Filipina yang beranggotakan Pablo, Josh, Stell, Ken, dan Justin, dan pertama kali dirilis pada Mei 2021.

Tidak hanya sekadar bernyanyi, Aruma ikut terlibat dalam proses adaptasi liriknya ke Bahasa Indonesia.

Kalau selama ini tema lagu-laguku adalah cinta terhadap pasangan, kali ini aku membawakan tema cinta kepada orang tua dengan menyanyikan ulang single milik SB19. Tidak hanya itu, aku juga ikut andil dalam proses penulisan ulang liriknya bersama tim dari Sony Music agar maknanya tetap terasa walaupun dibawakan dalam Bahasa Indonesia,” cerita Arumaantusias.

Ajakan untuk bekerja sama datang dari SB19 yang bernaung di bawah label Sony Music Philippines. Aruma menyebutkan bahwa tema lagu yang berbeda kali ini membuatnya langsung tertarik.

Menurutnya, jarang sekali ada kesempatan untuk menyampaikan rasa cinta kepada orang tua melalui media lagu.

 “Karena ini adalah sebuah bentuk penghargaan terhadap kasih sayang orang tua, aku senang sekali bisa menjadi bagian dari karya yang sedalam ini. Sebenarnya, aku juga sudah lama ingin memiliki karya yang terasa personal dan sehangat ini, tidak disangka kesempatan tersebut datang dalam bentuk kolaborasi antara dua negara ini,” lanjutnya.

Setelah menyambut ajakan kolaborasi, Aruma dan tim Sony Music Indonesia pun mulai menyesuaikan liriknya ke Bahasa Indonesia agar terasa mengalir saat dinyanyikan dan tidak kaku.

Proses pengerjaannya cukup panjang karena aku butuh waktu mengubah liriknya agar lebih pas, tetap enak saat dinyanyikan dan didengarkan, serta emosi yang ingin disampaikan bisa diterima para pencinta musik lokal. Aku benar-benar merasa terbantu oleh pihak label dan tim yang terus mendukung selama proses penyesuaian lirik hingga akhirnya siap rilis pada 27 Juni mendatang,” jelas Aruma mengenai pembuatan lirik versi Bahasa Indonesia dari lagu yang diproduseri oleh Pablo, Jay Durias, dan Simon Servida.

Ketiganya jugalah yang berada di balik kesuksesan lagu ini saat rilis di Filipina.

Menurut Aruma, “MAPA” seakan menjadi pengingat bagi dia dan para pendengarnya untuk pulang ke orang tua.

“Bagi siapa pun yang mendengarkan lagu ini dan mungkin sedang jauh dari orangtuanya entah karena kerja, sekolah, atau alasan lain, semoga lagu ini bisa mengingatkan kita untuk selalu terhubung dengan mereka karena merekalah tempat kita semua bermula. Bagiku, orang tua itu adalah fondasi. Mereka menanam benih kecintaanku pada musik sejak awal dan selalu mendukung tanpa syarat. Jadi, keberhasilan apa pun yang aku capai, pasti ada campur tangan mereka di dalamnya,” jelas Aruma.

Dengan tema yang sedikit berbeda dari single-single sebelumnya, Aruma menghadapi tantangan tersendiri.

“Tantangannya adalah menyesuaikan energi antara aku dan SB19 agar vokal kami bisa menyatu dan saling melengkapi. Tidak hanya itu, aku juga harus menyanyikan lagu ini secara jujur sehingga pesannya yang begitu dalam bisa dirasakan oleh semua yang mendengarkan. Sisi positifnya, setelah menyanyikan lagu yang bertema universal ini, aku jadi semakin terbuka untuk mengeksplorasi tema-tema yang lebih luas dan menyentuh. Cinta itu tidak hanya soal pasangan, tapi juga bisa ke keluarga, sahabat, bahkan diri sendiri. Semoga tema-tema ini suatu saat bisa aku hadirkan di masa yang akan datang. Untuk sekarang, selamat menikmati single “MAPA” yang merupakan kolaborasiku dengan SB19 dan selalu ingat orang tua di mana pun kalian berada,” tutup Aruma. Single terbaru Aruma dan SB19, “MAPA”, bisa didengarkan di platform musik digital mulai 27 Juni 2025. (Sobri)

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button