Pertumbuhan Perekonomian Banten 5,1 Persen, Anomali di Tengah Kondisi Ekonomi Dunia Tak Menentu

ZETIZENS.ID – Di tengah kondisi saat ini dimana perekonomian global mengalami tekanan, isu perang dagang dan perang tarif, dampaknya mempengaruhi prediksi peningkatan perekonomian Indonesia maupun dunia. Semula diprediksi di angka 3,2 persen namun pada realitanya menjadi 2,9 persen.
Meski begitu, pertumbuhan perekonomian Banten justru mengalami anomali dengan mengalami pertumbuhan sebesar 5,19 persen.
Ini diungkap oleh Amerika M. Moesa, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten saat Taklimat Media yang mengusung tema ‘Overview Perkembangan Ekonomi Terkini, Prospek dan Pendalaman Sektor Prioritas Provinsi Banten Triwulan 1 di 2025’.
Pada kegiatan yang dihelat di Kafe 1994 Kota Serang, pada 8 Mei 2025 mulai pukul 16.00 WIB ini, Ameriza memaparkan banyak hal.
“Dampak perang tarif berimbas pada negara berkembang termasuk Indonesia. Akhirnya banyak yang mencari save heaven. Imbasnya harga emas naik karena banyak investor mengalihkan portofolio aset ke emas yang tadinya main saham obligasi, dan sebagainya. Itu latar belakang kondisi triuwlan 1 perekonomian di 2025,” jelasnya.
Di Banten, kata dia, berdasarkan rilis BPS, Banten malah mencatatkan angka pertumbuhan di angka 5,19 persen.
Ia menjelaskan, krisis perekonomian dunia yakni perang tarif di triwulan I ini tidak terlalu berdampak pada industri berat dan dasar seperti kimia dasar dan baja. Keduanya banyak terdapat di Banten.
Sebaliknya, kondisi perekonomian saat ini sangat berimbas pada industri tekstil. Dan industri ini banyak terdapat di daerah lain di Pulau Jawa.
Menurutnya, kalau dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa, pertumbuhan Banten 5,19 ini termasuk tertinggi dibanding daerah lain bahkan angka ini jauh di atas pertumbuhan nasional yakni 4,47 persen.
“Ini semacam anomali. Bahkan pertumbuhan ini adalah yang tertinggi selama saya bertugas di Banten,” kata dia.
Hal menggembirakan lain yang diungkapkan Ameriza yakni investasi di Banten pun tumbuh 0,57 persen.
“Di Banten ini banyak project, baik proyek investasi nasional maupun swasta. Misalnya ada proyek tol Serang – Penimbang dan tol Serpong – Balaraja,” lanjutnya.
Saat ini kata dia, Banten dianggap sebagai daerah yang prospek karena memiliki lahan luas, lokasi deket Jakarta, dekat airport, dan terakaselerasi.
“Wajar kalau investasi banyak mengarah ke Banten. Ini faktor yang mendorong investasi masih cukup baik,” tegasnya. (Hilal)