
ZETIZENS.ID – Film animasi Indonesia Jumbo resmi menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di Asia Tenggara, mengantongi pendapatan miliaran rupiah dalam waktu kurang dari tiga minggu sejak rilis pada 31 Maret 2025.
Produksi Visinema Studios ini mencatatkan lebih dari 4 juta penonton, melampaui Mechamato Movie dan menggeser Moana 2 sebagai animasi terlaris kedua di Indonesia, hanya kalah dari Frozen 2.
Kesuksesan Jumbo, yang mengisahkan petualangan Don dan Meri, tak lepas dari animasi memukau dan deretan pengisi suara papan atas.
Berikut daftar pengisi suara dari film Jumbo, Animasi Terlaris di Asia Tenggara yang Sedang Hype:
1. Prince Poetiray sebagai Don: Anak yatim piatu yang diejek “Jumbo” karena tubuh besarnya. Suara Prince dipilih karena pesona menggemaskan dan kemampuan menyanyinya.
2. Quinn Salman sebagai Meri: Peri lembut yang mencari keluarganya, suaranya menghidupkan karakter penuh empati.
3. Yusuf Ozkan sebagai Nurman: Sahabat setia Don, penggembala tiga kambing bernama Mbek, Mbeek, dan Mbeeek.
4. Graciella Abigail sebagai Maesaroh “Mae”: Teman Don yang tegas dan sering menjadi penengah.
5. Muhammad Adhiyat sebagai Atta: Anak yang suka merendahkan Don, antagonis yang belajar pelajaran berharga.
6. Bunga Citra Lestari sebagai Ibu Don: Ibu Don yang meninggal, pencipta buku dongeng penuh makna.
7. Ariel Noah sebagai Ayah Don: Ayah Don yang turut membuat buku dongeng, suaranya penuh kehangatan.
8. Ratna Riantiarno sebagai Oma Don: Nenek Don yang merawatnya dengan penuh kasih.
9. Angga Yunanda sebagai Acil: Kakak Atta yang bekerja keras meski memiliki keterbatasan fisik.
10. Cinta Laura Kiehl sebagai Ibu Meri: Arwah ibu Meri yang bisa berbahasa Indonesia dan Jerman.
11. Ariyo Wahab sebagai Ayah Meri: Arwah ayah Meri yang terperangkap pemburu hantu.
12. Den Bagus Satrio Sasono sebagai Don (4 tahun): Mengisi suara Don saat masih kecil.
13. Chicco Jerikho sebagai Mbeek: Kambing lucu milik Nurman, suaranya jadi sorotan karena humor jenaka.
Dengan animasi berkualitas dan pengisi suara yang memikat, Jumbo membuktikan bahwa animasi Asia Tenggara bisa bersaing di panggung global. (Sarah)