ZETIZENS.ID – Belakangan ini, istilah Duck Syndrome menjadi viral di platform media sosial TikTok. Fenomena ini menarik perhatian banyak pengguna karena menggambarkan kondisi di mana seseorang tampak tenang dan sukses di permukaan, namun sebenarnya sedang berjuang keras menghadapi tekanan dan kecemasan di balik layar.
Istilah ini menggambarkan seseorang yang terlihat tenang dan baik-baik saja di permukaan, namun sebenarnya mengalami tekanan dan kepanikan.
Analogi ini diambil dari perilaku bebek yang tampak tenang mengapung di atas air, sementara kakinya mengayuh dengan cepat di bawah permukaan untuk tetap bergerak.
Viralnya istilah Duck Syndrome di media sosial, khususnya TikTok, dipicu oleh banyaknya pengguna yang berbagi pengalaman pribadi terkait tekanan untuk tampil sempurna.
Video-video ini sering kali menampilkan perbedaan antara penampilan luar yang tenang dan realitas internal yang sebenarnya penuh tekanan.
Fenomena ini mencerminkan kebiasaan orang-orang yang sering kali menuntut kesempurnaan dan keberhasilan tanpa memperlihatkan proses atau perjuangan di baliknya.
Mereka yang mengalami Duck Syndrome cenderung menyembunyikan stres dan kecemasan mereka, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Tekanan untuk selalu tampil sempurna dapat menyebabkan perasaan kesepian, kelelahan emosional, dan bahkan depresi.
Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memperparah kondisi ini, karena individu sering membandingkan diri mereka dengan gambaran ideal yang ditampilkan oleh orang lain. (Sarah)
