Edu

KKM 120 Untirta Melakukan Program Kerja Sekolah Penyetaraan Secara Gratis

Bagi Santri di Pondok Huffadz Manbaul Quran Labuan, Pandeglang

ZETIZENS.ID – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) untuk pertama kalinya melaksanakan program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) berbasis pondok pesantren, yang dimulai pada 8 Januari hingga 8 Februari 2025.

Salah satu kelompok yang terlibat dalam program ini adalah Kelompok KKM 120 yang terdiri dari 12 mahasiswi dan 4 mahasiswa, dengan KORCAM Prof. Agus Pramono, S.T., M.T., Ph.D. dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Yoma Hatima, M.Pd. Kelompok ini ditempatkan di Pondok Pesantren Huffadz Manbaul Qur’an, Labuan-Pandeglang. Jl. Kramat Syeh Machdum, Kalang Anyar, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten.

Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, Kelompok KKM 120 Untirta menjalankan program unggulan berupa Program Paket Kesetaraan.

Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan formal kepada para santri pondok pesantren yang ingin mendapatkan ijazah setara dengan jenjang SD, SMP, atau SMA.

Yoma, selaku DPL, turut mendukung pendanaan program ini sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Selama satu bulan, program ini dilaksanakan dengan intensif oleh Kelompok KKM 120.

Setelah program pembelajaran pengenalan program selama 1 bulan, kegiatan akan dilanjutkan oleh tutor yang telah dipersiapkan oleh Yoma.

Pengenalan Pendidikan Formal

Program ini dimulai dengan pengenalan pendidikan formal kepada para santri selama seminggu tiga hari berturut-turut. Fokus pembelajaran meliputi kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan menghitung (calistung).

Selain itu, santri juga mendapatkan pengajaran pengetahuan umum, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Matematika.

Menurut anggota kelompok KKM 120, program ini dirancang untuk membantu santri memiliki pengetahuan dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti ujian paket kesetaraan.

Dampak Positif Bagi Santri

Program ini disambut dengan antusias oleh para santri dan pengelola pondok pesantren. Salah satu santri menyatakan bahwa program ini memberikan motivasi baru untuk terus belajar dan bermanfaat kelak untuknya.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya program ini. Sekarang kami memiliki kesempatan untuk mendapatkan ijazah secara gratis yang akan membantu dan memberikan manfaat bagi kami di masa depan,” ujar salah satu santriwati yang ikut mendaftar dalam program tersebut.

Melalui program ini, Kelompok KKM 120 Untirta berharap dapat memberikan dampak positif bagi para santri dan lingkungan pondok pesantren secara keseluruhan.

Program ini juga diharapkan menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menciptakan solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. (Zee) 

Tulisan Terkait

Back to top button