ZETIZENS.ID – Dompet Dhuafa (DD) Banten melakukan panen perdana seledri di Green House Sentra Seledri di Kampung Cimaung Kadu, RT 10 RW 5, Desa Sukaraja, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten pada Senin 10 Februari 2025.
Pimpinan DD Banten Mokhlas Pidono saat Panen Perdana Green House Sentra Seledri Dompet Dhuafa Banten mengatakan, sebenarnya Green House Sentra Seledri ini sebelumnya adalah peternakan domba yang dikelola DD Banten yang menampung sekitar 3.000 ekor.
“Cuma karena ada perubahan tata ruang, di sini itu tidak boleh ada peternakan, maka kita ubah. Karena ini aset mustahik, harus kita manfaatkan. Akhirnya kita reset cari-cari ternyata seledri itu potensinya sangat besar,” jelasnya yang ditemui usai acara.
Alasan yang diungkap Mokhlas Pidono yakni pertama, belum ada yang melirik. Seledri ini menurutnya, belum banyak yang menyeriusi. Ini berbeda dengan selada dan pokok yang sudah banyak dibudidayakan.
Kedua, kebutuhan pasar di Banten dianggap. Menurutnya, di Banten butuh seledri satu ton per hari. Jumlah ini hanya untuk area Serang saja.
“Selama ini kebutuhan seledri di Serang dan Banten disuplai dari Ciwidey dan Puncak Bogor, artinya masih ada peluang untuk bisa menyuplai Pasar Serang,” lanjutnya.
Alasan DD Banten memilih budidaya seledri karena perawatannya mudah dan pasarnya sudah pasti terserap dan keuntungannya sangat besar.
“Jadi harga pokok produksi kita tuh cuma Rp8.000 per kilo sementara di pasar itu kita jual paling rendah itu ya Rp17.000 – Rp20.000. Kalau dikalikan 6 ton, itu kan luar biasa tapi hasilnya karena ini program pemberdayaan semuanya kita kembalikan untuk para penerima manfaat tadi, untuk penghasilan mereka, untuk mengembangkan program yang lain, untuk beasiswa. Jadi tidak ada kepentingan kita di Dompet Dhuafa. Kita hanya bantu kelola supaya bisa sukses itu dan mereka berpenghasilan dalamwaktu panjang,” paparnya.
Ia juga menjelaskan, Green House Sentra Seledri ini memiliki luas sekitar 2.000 meter persegi. Jarak masa panen seledri kata dia, per 40 hari. Dalam setahun, bisa 9 sampai 10 kali panen.
“Rencana ke depan, kami kembangkan lagi minimal dua kali lipat dari ini karena pasarnya masih terbuka lebar,” tuturnya. (Zee)
