Gen Z

Faisal Fikri Kupas Tuntas Film Bade Kamana

ZETIZENS.ID – Pertama kalinya Zetizens memggelar movie club pada Minggu (22/12/2024). Nobar dan diskusi film yang digelar di Zetizens House Kebon Jahe, Kota Serang pada pukul 09.30-12.00 WIB ini menghadirkan Faisal Fikri, produser film Bade Kamana.

Zetizens Icon 2022 ini bilang, film ini dibuat saat ia dan mahasiswa dari perguruan tinggi lain melakukan KKN Moderasi Beragama 2024 di Jawa Barat.

“Untuk pemilihan judul Bade Kamana ini sebenarnya random. Waktu itu pas baca skripnya keknya pas kalau jadi judul,” kata Faisal menjawab pertanyaan Agung Gumelar selalu moderator.

Behind the scene dari film berdurasi sekitar 15 menit ini bilang, ingin mengangkat potensi wisata di lokasi KKN di Kuningan, Jawa Barat.

Kata Faisal, di sana ada spot menarik dan bagus. Misal ada situ dan danau, juga ada bekas lokasi pertambangan.

Film Bade Kamana merupakan cerita horor tentang mitos yang ada di daerah tersebut. Misal tidak boleh ada kegiatan setelah zuhur di beberapa lokasi.

“Kalau kejadian horor yang dialami saat pengambilan gambar sih keknya ga ada ya. Tapi ada kejadian unik nih. Jadi saat itu kami sempet ambil footage di situ abis magrib. Ternyata hasilnya ilang semua, jadi gak bisa dimasukin ke film,” papar Duta Kampus UIN SMHB ini.

Film ini kata Faisal membutuhkan waktu 2 mingguan untuk syuting dan sebagainya. Karena KKN memiliki beberapa program, proses produksi dilakukan sambil mengerjakan program lain.

“Itu pun dengan memakai hanya 1 kamera untuk pengambilan gambarnya. Ide pembuatan film ini dari anak UIN Semarang. Awalnya kita mau angkat tema keberagaman agama, karena di lokasi ini tidak ditemukan hal seperti it akhirnya kita sepakat angkat potensi wisata,” jelasnya.

Dalam proses produksinya kata Faisal, mereka melibatkan pemuda-pemudi setempat.

“Masyarakat di sana pun udah pada nobar film ini. Film ini kita rilis di YouTube setelah KKN selesai,” terang Faisal.

Sebagai produser, tantangan yang dihadapi Faisal mulai dari pembuatan skrip harus menyatukan kata sepakat ternyata tidak mudah.

Kesulitan lainnya yakni pemilihan waktu produksi yang susah karena harus menjalankan program KKN lain.

“Meskipun film ini bagian program KKN, tapi ada proses kasting pemain. Saat pra produksi, kami juga minta dukungan ke masyarakat dan mereka ngedukung. Ini termasuk produksi film yang srius. Kita dipinjemin mobil dan sebagainya dari aparat desa,” tukasnya.

Faisal memilih posisi produser bukan pemain film karena menurutnya, biar gak banyak orang yang terlibat pada film pendek ini. Dengan personel dan pemain yang ada pun kata Faisal, untuk taka gambar saja harus nunggu lama.

Faisal yang gabung di komunitas film Kremov Pictures bilang, ini bukan film pertama dia. Selain film ini, ada film lain yang ia produksi bersama tim bertema Pemilu.

“Pesan dari film Bade Kamana ini walaupun gak percaya pada sesuatu tapi saling menghormati,” tutupnya.

Respons

Nobar dan diskusi film Bade Kamana bersama Faisal Fikri sang produser film, dihadiri Zetizens Squad. Mereka mengungkapkan berbagai tanggapan.

“Filmnya bagus,” Komentar Athirah, Zetizens Jurnalistik 2024 singkat.

“Oke banget kok filmnya,” lanjut Susylawati, Zetizens Jurnalistik 2024.

“Jumpscarenya dapet. Overall seru dinikmati. Pesan film ini kita harus menghormati tradisi setempat,” ungkap Raihani, Zetizens Jurnalistik 2024.

“Filmnya udah bagus kok,” jelas Mia, Zetizens Jurnalistik 2024.

“Untuk film horor, kurang serem kurang gelap,” tutur Jean, Zetizens Jurnalistik 2023.

“Filmnya udah bagus, walaupun ghost-nya kurang nampil,” tutur Dinar, Zetizens Jurnalistik 2024.

Sedangkan Angga, Vice Leader Zetizens mempertanyakan, apakah dalam waktu dekat ada rencana untuk meremake.

Faisal menjawab, nggak ada. Karena untuk memproduksi film butuh orang-orang yang memiliki satu tujuan. Kalaupun ada rencana membuat film, nanti ada di program Kremov.

Nisa, Zetizens Official menganggap film ini sudah bagus meskipun masih perlu ada perbaikan.

Sementara Nadia, Zetizens Official, menanyakan properti apa yang diperlukan untuk memproduksi film ini.

Saat closing statement, Faisal bilang, meskipun film ini banyak kekurangan, namun setidaknya bisa membuat penonton terhibur dan memetik berbagai hal positif dari film ini. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button