Khazanah

10 Gadis yang Dikumpulkan di Pesantren Impian dan Teror Mencekam

ZETIZENS.ID – Film Pesantren Impian merupakan film drama-psikologis horor Indonesia yang dirilis pada 3 Maret 2016. Net TV menayangkan film ini pada Rabu (18/12/2024) malam.

Film yang dibintangi Prisia Nasution, Fachri Albar, Dinda Kanyadewi, dan Indah Permatasari ini mengisahkan tentang sepuluh gadis yang mendapatkan undangan misterius untuk tinggal di Pesantren Impian.

Pondok terpencil itu didirikan Gus Budiman untuk memberi kesempatan kedua bagi mereka yang mempunyai masa lalu gelap.

Sissy, seorang model, datang dengan sahabatnya, Inong, yang menyimpan masalah sendiri. Butet dengan kasus narkobanya. Sri hadir dengan skandal pelacuran. Sementara Rini yang tampak lugu, ternyata hamil di luar nikah.

Selain mereka ada sederet nama lain dengan persoalan masing-masing. Termasuk Eni, polwan muda, cerdas dan ambisius, yang sedang mengusut kasus pembunuhan di Hotel Crystal, dan mendapat petunjuk tersangkanya berada di Pesantren Impian.

Tak mudah mencairkan kekakuan di antara para santriwati yang tidak saling mengenal. Sebab masa lalu dan berbagai kebiasaan buruk terlanjur berkarat.

Pembimbing pesantren, Ustadz Agam dan Ustadzah Hanum, juga Umar, sosok tampan misterius yang dekat dengan Gus Budiman, terus menyemangati.

Perlahan, mereka berproses untuk mengenal Islam lebih baik. Berangsur Pesantren Impian terasa seperti rumah kedua yang menawarkan oase sejuk yang tak pernah mereka temukan.

Hingga suatu ketika pesantren diserang. Kematian demi kematian aneh mulai terjadi. Para santriwati ketakutan. Umar, Eni dan Inong serta para gadis, berjuang mengalahkan teror mengerikan yang menimpa Pesantren Impiian

Religi

Laman MD Entertainment menyebut, film produksi MD Pictures yang dirilis pada 3 Maret, 2016 ini merupakan film bertema religi dan drama-psikologis horor.

Film Pesantren Impian adalah film yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah dan diproduksi oleh MD Pictures, salah satu PH terbesar di Indonesia. Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Asma Nadia dengan judul yang sama.

Berbagai masalah mendera pada setiap tokoh. Kebanyakan dari mereka melakukan kesalahan-kesalahan yang baik itu disengaja atau tidak dan itu merugikan diri mereka sendiri.

Novel

Pada novel “Pesantren Impian” karya Asma Nadia menceritakan tentang kisah kehidupan 15 remaja putri dengan masalah hidup rumit yang mendapat undangan misterius untuk menetap di pesantren impian selama satu tahun. Pesantren Impian didirikan oleh seseorang yang disebut Teungku Budiman.

KreatorbNisa Nurazizah melalui laman Kompasiana menuliskan, Pesantren Impian terletak di sebuah pulau terpencil yang jarang diusik oleh pemerintah dan bahkan tidak tercantum di peta Aceh. Namanya pulau Lhok Jeumpa, perlu waktu dua jam untuk sampai ke sana dari pelabuhan Malahayati.

Pesantren Impian menyediakan pendidikan gratis setara SD hingga SMA bagi masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaanya, Pesantren Impian juga merupakan tempat rehabilitasi bagi pemuda dan pemudi bermasalah dari berbagai daerah dan latar belakang yang berbeda.

Mulai dari Rini, yang hamil karena korban pemerkosaan dan berulang kali mencoba bunuh diri. Demi menutupi aib keluarganya, ibunya Rini menerima undangan pesantren impian untuk Rini menetap di sana.

Seorang ‘gadis’ yatim piatu yang melawan kerasnya hidup dengan bekerja serabutan untuk menampung dan membiayai hidup anak- anak jalanan.

Hingga suatu hari ketika sedang merampok, untuk mempertahankan kehormatannya, ia tidak sengaja membunuh korbannya. Kemudian untuk menghindar dari kejaran polisi, ia menerima undangan dari pesantren impian.

Eni, polwan yang menyamar untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang di duga pelakunya adalah salah satu dari 15 remaja putri yang memenuhi undangan untuk merehabilitasi diri di pesantren impian.

Sissy seorang model seksi, Butet yang merupakan seorang debt collector dan bandar narkoba, Sri yang memiliki masalah dengan skandal seks bebasnya, si kembar (Santi dan Sinta) dengan latar belakang broken home dan pemakai narkotika sejak SMA, Ita, dengan keterlibatannya dalam kasus pencurian di beberapa department store sejak usia 7 tahun, Iin seorang pecandu narkoba, Ina yang memiliki anak tanpa suami, Evi pemakai narkoba, Ipung yang teribat pergaulan bebas, Yanti, yang pernah dirawat di klinik rehabilitasi bagi pecandu dan Tanti yang terlibat dalam pergaulan bebas dan seorang pecandu narkoba.

Mereka diundang secara misterius untuk belajar mendalami ilmu agama, menemukan ketenangan dan arti hidup, serta belajar ikhlas dan sabar dalam menyikapi masalah hidup.

Melalui pesantren Impian, diharapkan mereka yang bermasalah dapat memiliki semangat untuk melanjutkan hidup kembali menjadi manusia yang jauh lebih baik.

Sampai pada suatu hari, mulai muncul masalah dan serangan di kehidupan pesantren, mulai dari si kembar (Santi dan Sinta) yang mengalami sakaw, ditemukannya obat terlarang dalam jumlah besar di kamar Butet, Yanti yang dibunuh oleh orang tak dikenal, hingga peneroran kepada para santriwati.

Keadaan pesantren impian menjadi kacau, para penghuni pesantren panik dan ketakutan. Ditambah dengan beredarnya isu tentang adanya gadis pembunuh yang juga sedang merehabilitasi diri di pesantren Impian.

Seiringnya berjalannya waktu, serangan-serangan terhadap pesantren impian dapat diatasi. Berkat kepekaan Umar yang tinggi, inisiatif dan tanggung jawabnya yang besar terhadap penghuni pesantren, ia dapat menyelesaikannya.

Selama tinggal di pesantren, para remaja yang sebelumnya bermasalah dapat menemukan kembali semangat mereka. Para pengurus pesantren begitu sabar dalam membimbing mereka.

Banyak pelajaran yang mereka terima selama di pesantren, sehingga membuat mereka lebih tegar, sabar, dan ikhlas dalam menjalani kehidupan. Secara perlahan pintu hati mereka terbuka, mereka mulai mengenal Islam lebih dalam.

Terlebih lagi, pendiri pesantren yang dipanggil dengan sebutan Tengku Budiman sangat dikagumi oleh para santriwati karena kebaikannya dan kewibawaannya. Namun di balik kewibaannya, ternyata Teungku Budiman menyembunyikan rahasia besar.

Pesantren impian yang dimiliki atas nama Teungku Hasan, lelaki tua yang diketahui sebagai pendiri pesantren impian dan sangat dihormati penduduk sekitar sehingga diberi sebutan Teungku Budiman, pada kenyataannya, pesantren impian itu bukanlah miliknya, melainkan milik Umar.

Umar yang selama ini berperan sebagai pengacara terpercaya Teungku Hasan adalah pemuda gagah dan pintar yang memiliki banyak bisnis.

Namun, karena masa lalu kelamnya sebagai pengusaha pemilik kebun ganja dan seluruh keluarganya yang meninggal karena kebakaran rumah dari hasil usaha kebun ganjanya, maka Umar memutuskan untuk bertaubat dan mengembangkan bisnis kembali untuk membangun pesantren impian.

Pada akhirnya, setelah pendidikan santri usai, Umar, pemuda gagah dan pengacara terpecaya Teungku Budiman, Pemilik Pesantren Impian melamar ‘gadis’ pembunuh yang ternyata telah menarik perhatiannya sejak awal. Santriwati lainnya pun dapat melanjutkan hidupnya kembali sebagai manusia yang lebih baik. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button