Life Style

5 Manfaat dan 4 Risiko Konsumsi Balut, Berani Baca?

ZETIZENS.ID – Balut adalah telur bebek berembrio yang banyak dikonsumsi di Asia Tenggara, khususnya di Filipina dan Vietnam.

Meski tampilannya mungkin terlihat menjijikan bagi yang helum terbiasa, balut dikenal kaya nutrisi dan memiliki sejumlah manfaat. Namun, seperti makanan lainnya, konsumsi balut juga memiliki risiko tertentu.

Berikut adalah beberapa manfaat dan bahaya yang perlu diperhatikan sebelum mencoba balut.

Manfaat Konsumsi Balut

1. Sumber Protein Tinggi

Balut mengandung protein dalam jumlah tinggi yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta mendukung fungsi otot dan sistem kekebalan tubuh. Protein dalam balut berasal dari kuning telur serta bagian embrionya, yang memiliki tekstur mirip daging.

2. Mengandung Zat Besi dan Seng

Kandungan zat besi dalam balut membantu meningkatkan produksi sel darah merah, yang penting untuk mencegah anemia. Selain itu, seng yang ada dalam balut berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu dalam penyembuhan luka.

3. Vitamin A dan Vitamin B

Balut kaya akan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, pertumbuhan sel, dan fungsi imun tubuh. Selain itu, kandungan vitamin B12 dalam balut mendukung kesehatan sistem saraf dan produksi energi tubuh.

4. Kaya Fosfor dan Kalsium

Fosfor dan kalsium dalam balut bermanfaat untuk memperkuat tulang dan gigi, serta membantu fungsi otot dan saraf. Nutrisi ini penting bagi semua kalangan, terutama anak-anak dan orang dewasa yang membutuhkan dukungan kesehatan tulang.

5. Meningkatkan Energi dan Stamina

Masyarakat Filipina percaya bahwa balut bisa meningkatkan energi dan stamina, karena nutrisi yang terkandung di dalamnya, terutama protein dan mineral. Oleh karena itu, balut sering dinikmati sebagai makanan tambahan yang mendukung aktivitas fisik.

Bahaya Konsumsi Balut

1. Risiko Kolesterol Tinggi

Kandungan kolesterol pada balut relatif tinggi karena berasal dari kuning telur yang cukup besar. Konsumsi berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang berisiko terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kolesterol tinggi.

2. Kebersihan dan Risiko Infeksi

Karena balut dijual di jalanan atau area terbuka, terkadang kebersihannya tidak selalu terjaga. Jika balut tidak disimpan atau dimasak dengan benar, ada risiko kontaminasi bakteri, seperti Salmonella, yang bisa menyebabkan keracunan makanan dan gangguan pencernaan.

3. Alergi Telur

Balut berasal dari telur bebek, sehingga bagi orang yang memiliki alergi telur, konsumsi balut bisa memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal, pembengkakan, hingga sesak napas. Orang dengan alergi telur sebaiknya menghindari konsumsi balut.

4. Bau yang Kuat dan Tidak Sedap

Balut memiliki aroma khas yang cukup kuat dan bisa mengganggu bagi sebagian orang. Hal ini bisa menimbulkan rasa mual atau ketidaknyamanan, terutama jika seseorang belum terbiasa dengan aromanya. (Sarah)

Tulisan Terkait

Back to top button