4 Mitos yang Masih Sering Dibicarakan Hingga Kini
ZETIZENS.ID – Berbagai mitos dalam kehidupan sehari-hari ternyata masih dipercaya meskipun sudah hidup di era modern. Dari yang berhubungan dengan keberuntungan hingga hal-hal mistis.
Meskipun tak terbukti secara ilmiah, mitos-mitos ini menunjukkan bagaimana kepercayaan lama bisa bertahan dan terus dibicarakan dari generasi ke generasi.
Di tengah era modern, mitos-mitos ini tetap menjadi bagian dari budaya yang menarik dan kerap menjadi bahan diskusi di masyarakat.
Berikut lima mitos populer yang tetap ramai diperbincangkan hingga kini:
1. Mitos Cermin Pecah Membawa Sial Tujuh Tahun
Mitos ini berasal dari kepercayaan lama yang mengatakan bahwa cermin memiliki hubungan dengan jiwa seseorang, sehingga saat pecah dianggap membawa malapetaka.
Konon, cermin yang pecah akan menyebabkan kesialan selama tujuh tahun berturut-turut. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya, kepercayaan ini masih banyak diyakini di berbagai budaya.
2. Mitos Mata Berkedut sebagai Pertanda Akan Bertemu Seseorang
Mitos ini sering dihubungkan dengan pertanda tertentu, misalnya mata kiri berkedut berarti akan bertemu seseorang yang tak terduga, atau mata kanan berkedut berarti ada yang merindukan kita.
Meskipun kedutan sebenarnya lebih terkait dengan faktor fisik seperti kelelahan atau stres, banyak orang tetap mengaitkan fenomena ini dengan hal-hal yang bersifat supranatural.
3. Mitos Tertawa Terlalu Gembira akan Menyebabkan Tangis di Kemudian Hari
Ungkapan ini sering terdengar di masyarakat sebagai peringatan agar seseorang tidak terlalu berlebihan dalam tertawa. Diyakini bahwa jika seseorang tertawa terlalu bahagia, hal itu akan “dibayar” dengan tangisan atau kesedihan di kemudian hari.
Mitos ini tidak memiliki dasar logis, tetapi tetap dipercaya sebagai bagian dari “penyeimbang” emosi.
4. Mitos Larangan Menyapu di Malam Hari akan Mengusir Rezeki
Beberapa masyarakat mempercayai bahwa menyapu lantai di malam hari dapat mengusir keberuntungan atau rezeki. Ini mungkin berasal dari kepercayaan masyarakat tradisional yang mengaitkan waktu tertentu dengan rezeki.
Namun, secara logis, menyapu kapan saja tidak memengaruhi keberuntungan atau kemakmuran, meski banyak orang tetap menghindari menyapu di malam hari. (Sarah)