Momen Paling Mengharukan dalam Ten Years Challenge yang Tak Boleh Dilewatkan
ZETIZENS.ID – Film Viu Original Ten Years Challenge, yang dibintangi oleh Hanggini sebagai Atya, Michael Olindo sebagai Diga, dan Jourdy Pranata sebagai Hiro, menarik perhatian banyak penonton dengan kisahnya yang mengharukan.
Film yang bisa ditonton di Viu ini mengajak kamu untuk kembali ke masa SMA dan merasakan perjalanan emosional para karakternya.
“Film ini ringan, tetapi pesannya dalam. Aku merasa semua orang pernah merasakan apa yang Atya dan karakter-karakter lain rasakan,” kata Hanggini tentang Ten Years Challenge yang menyuguhkan momen-momen mengharukan yang berkesan di hati.
Putus Cinta Setelah Pacaran Lama
Atya dan Diga saling mengenal sejak SMA, sekitar 12 tahun yang lalu. Mereka menjalin hubungan asmara selama bertahun-tahun dan juga bekerja di tempat yang sama, yaitu restoran milik Diga.
Sayangnya, kisah cinta mereka tidak berlanjut. Tidak hanya kehilangan pasangan yang telah bersamanya selama bertahun-tahun, Atya juga harus meninggalkan pekerjaannya.
Keputusan untuk keluar dari pekerjaan adalah langkah yang sulit bagi Atya, tetapi ia merasa perlu melakukannya untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya.
Momen ini begitu mengharukan karena menggambarkan betapa sulitnya melepaskan seseorang yang sangat berarti dalam hidup kita.
Kesedihan, kehilangan, dan harapan yang tergambar dalam adegan putus cinta antara Atya dan Diga membuat penonton merasakan haru yang mendalam dan tersentuh dengan kisah mereka.
Minder di Acara Reuni
Alur cerita Ten Years Challenge berfokus pada reuni sepuluh tahun setelah lulus SMA, di saat karakter-karakter utama bertemu kembali dan mengenang masa lalu. Ketika mendapatkan undangan reuni sekolah, Atya merasa ragu-ragu untuk datang.
Alasannya karena setelah putus dari Diga dan kehilangan pekerjaan, Atya berada dalam salah satu fase buruk dalam hidupnya.
Ia juga merasa kurang bersemangat untuk bertemu dengan teman-temannya yang mungkin sedang berada dalam puncak kesuksesan mereka.
Namun, Atya akhirnya menyadari bahwa reuni adalah momen untuk menjalin kembali kebersamaan dengan teman-teman lama. Di acara reuni, momen Atya disambut oleh teman-teman lamanya dan kenangan masa SMA mereka yang mengalir kembali akan membuat penonton merasa terhubung dengan karakternya.
Kecelakaan yang Menjadi Mesin Waktu
Setelah menghadiri reuni sekolah, Atya pulang dengan menyetir sendirian. Tiba-tiba, sebuah kecelakaan terjadi. Saat bangun dari tidurnya, Atya menyadari bahwa dirinya kembali ke masa lalu, tepatnya saat ia masih SMA.
Atya tidak hanya kembali bernostalgia dengan keseruan pertemanan di masa SMA, tetapi juga memanfaatkan momen ini untuk memperbaiki kesalahan yang ia pernah lakukan di masa lalu.
Atya, dulunya dikenal sebagai kakak kelas yang menjadi pelaku bullying, memutuskan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Ia mulai menghentikan teman-temannya yang toxic dan meminta maaf kepada adik kelasnya yang menjadi korban bullying.
Di momen ini, kamu bisa melihat betapa emosionalnya perjalanan Atya, yang penuh penyesalan dan keinginan besar untuk memperbaiki hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya.
Menemukan Passion Baru
Kembalinya Atya ke masa SMA memberinya kesempatan untuk mengeksplorasi minat baru, yaitu fotografi. Dalam proses eksplorasi ini, Atya menjadi dekat dengan Hiro, teman SMA yang juga menyukai fotografi.
Hiro menjadi mentor bagi Atya, mengajarinya cara menggunakan kamera dan memahami dunia fotografi. Padahal, dulu Atya tidak mengenal Hiro. Hubungan yang terjalin antara Atya dan Hiro menunjukkan bagaimana seseorang dapat menemukan dukungan dan persahabatan di tempat yang tak terduga.
Kesadaran akan Kesehatan Mental
Momen mengharukan lainnya dalam film ini adalah saat Atya dan Hiro menghadapi ibu Hiro yang mengalami depresi. Saat Atya mampir ke rumah Hiro sepulang sekolah, Hiro dengan tenang dan penuh perhatian menyadari kondisi ibunya dan segera menenangkannya.
Atya, yang menyaksikan kejadian tersebut, merasa kagum dan terharu melihat ketenangan dan kedewasaan Hiro dalam menghadapi ibunya yang depresi.
Ia menyadari betapa beratnya tanggung jawab yang harus diemban Hiro di usianya yang masih muda. Momen ini sangat mengharukan karena menggambarkan betapa pentingnya kesadaran akan kesehatan mental dan dukungan keluarga dalam menghadapi depresi.
Penonton dapat merasakan beban yang harus ditanggung Hiro, sekaligus melihat kekuatan yang ia miliki.
Film ini tidak hanya membawa kamu kembali ke masa SMA, tetapi juga menunjukkan pentingnya menghargai setiap momen penuh makna. (Sobri)