Pengembangan Pariwisata Digital di Banten Seperti Apa, Ini Kata Kepala Dispar Banten
ZETIZENS.ID – Pariwisata dan digital menjadi dua hal beriringan pada saat ini. Dunia digital terbukti membantu mempromosikan dan memviralkan destinasi wisata hingga viral dan dikunjungi banyak orang.
Pengembangan pariwisata digital ini menjadi pembahasan dalam acara Temu Media Pokja Wartawan Ekbispar Banten dan Dinas Pariwisata Provinsi Banten pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Kegiatan yang bertempat di Aula Rapat Dinas Pariwisata Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, puku 08.00 WIB ini mengangkat tema “Komitmen Pengembangan Wisata Digital Menuju Indonesia Emas 2045”.
Kepala Dinas Pariwisata Banten Al Hamidi saat menjadi salah satu pembicara pada acara ini menjelaskan, objek wisata di Banten yang terekap di Dinas Pariwisata Banten ada 1.180 objek wisata. Sebanyak 227 di antaranya adalah wisata religi.
“Ada 108 objek wisata yang dibantu Pemprov Banten, yakni dibantu ada homestaynya, penataannya, dan lain-lain. Dan semua objek wisata yang dibantu ini meningkat 200-300 persen tingkat kunjungannya,” jelasnya.
Ukuran berhasilnya kunjungan wisata yang meningkat kata dia, memenuhi target 70.000 orang berwisata di Banten. Meskipun pada kenyataannya angka kunjungan wisata lebih dari itu.
Mengenai digitalisasi pada sektor pariwisata kata dia, promosi tidak hanya dilakukan Dinas Pariwisata Propinsi Banten tapi juga masing-masing dinas pariwisata di kota dan kabupaten.
Bahkan dipromosikan sampai mancanegara. Menurutnya, ada even internasional di bulan Oktober ini berkaitan dengan pariwisata di Banten.
Ia mengakui, pihaknya masih kurang maksimal dalam memanfaatkan aplikasi digital dan para influencer untuk promosi wisata.
“Ini belum dilakukan karena masih menganggap masih lebih efektif yang lain, ini pun terkait anggarannya. Bentuknya mungkin kerjasama. Sudah banyak orang Banten di luar yang tertarik ikut kembangkan wisata di Banten,” kata dia.
“Pada prinsipnya kami setuju dengan sistem digitalisasi. Kalau sistem manual tidak efektif lagi apalagi melalui baliho. Kalau seandainya melalui media online lebih banyak bersosialisasi atau media lain dengan jangkauan lebih luas,” jelas Al Hamidi.
Bukan hanya di propinsi, promosi pariwisata di Banten juga dilakukan oleh kabupaten dan kota di masing-masing daerah
Al Hamidi juga menyinggung objek wisata geopark di Banten yang menjadi viral. Menurutnya, pihak luar pun mempromosikan yang tidak dibiayai pemerintah. Diharapkan, pihak swasta dan masyarakat bisa melakukan hal seperti ini untuk sama-sama meningkatkan pariwisata daerah.
“Dinas Pariwisata mendorong para pelaku wisata, salah satu yang bakal ditarget adalah Situ Cikoncang yang diharapkan bisa jadi UPT Dinas Pariwisata Propinsi Banten,” tukasnya. (Hilal)