Edu

Pemanfaatan Kuliner Lokal untuk Kesehatan Anak: Mahasiswa KKN Universitas X Perkenalkan Sushi sebagai Solusi Stunting

ZETIZENS.ID – Pada Agustus 2024, TIM II Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terdiri dari mahasiswa Universitas Diponegoro melaksanakan program monodisiplin bertajuk “Pemberdayaan Gizi Anak Melalui Sushi Lokal: Solusi Inovatif Mengatasi Stunting” di Desa Gombang, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

Program ini dilatarbelakangi oleh masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius di daerah tersebut. mahasiswa KKN berinisiatif untuk mengembangkan solusi yang inovatif namun tetap relevan dengan budaya lokal, yakni dengan memperkenalkan sushi sebagai alternatif makanan sehat yang mudah diterima oleh anak-anak dan keluarga.

Setelah perencanaan yang matang, pada 26 Agustus 2024, program ini dilaksanakan dengan mengadakan pelatihan pembuatan sushi bagi kader PKK.

Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan mengenai pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak, terutama dalam upaya pencegahan stunting.

Setelah itu, demonstrasi pembuatan sushi dilakukan secara langsung oleh mahasiswa KKN, yang menunjukkan cara-cara praktis dalam menyiapkan sushi menggunakan bahan-bahan yang sudah disiapkan.
Selama demonstrasi, para peserta sangat antusias mengikuti setiap langkah pembuatan sushi.

Mereka diberi kesempatan untuk mencoba sendiri membuat sushi dengan bimbingan dari mahasiswa KKN.

Suasana pelatihan berlangsung interaktif, dengan peserta saling berbagi pengalaman dan tips dalam menyiapkan makanan sehat untuk keluarga mereka.

Mahasiswa KKN juga menjelaskan variasi bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan sushi, sehingga peserta dapat menyesuaikan dengan preferensi dan ketersediaan bahan di rumah masing-masing.

Secara keseluruhan, program “Pemberdayaan Gizi Anak Melalui Sushi Lokal: Solusi Inovatif Mengatasi Stunting” berhasil mencapai tujuan utamanya, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan memberikan solusi praktis melalui pengenalan sushi lokal.

Dengan antusiasme masyarakat, program ini tidak hanya berpotensi untuk diterapkan secara luas di Desa Gombang, tetapi juga menjadi model bagi program serupa di wilayah lain yang menghadapi masalah stunting. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button