Edu

Menjawab Tantangan Kukerta di Desa Wisata

Mahasiswa Kukerta 29 UIN SMH Banten Serah Terima Maskot untuk Desa Bandung

ZETIZENS.ID – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Kelompok 29 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten telah melaksanakan salah satu program kerja unggulan berupa serah terima maskot Dewi Sinyonya.

Ini sekaligus pembukaan perlombaan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Kantor Desa Bandung.

Kegiatan ini berlangsung pada pukul 08.00 hingga selesai dan dihadiri oleh pemerintah serta masyarakat Desa Bandung.

Acara dibuka dengan sambutan dari salah satu mahasiswa Kukerta Kelompok 29 Roy Martin.

Ia menjelaskan makna dan tujuan dari maskot Dewi Sinyonya sebagai ciri khas Desa Wisata Bandung yang terkenal dengan ikan mas Sinyonya.

“Dewi Sinyonya berasal dari kata Dewi yang merupakan singkatan dari Desa Wisata dan Sinyonya merupakan Ikan Khas yang menjadi Ikon Desa Bandung,” paparnya.

Selain penjelasan nama maskot Dewi Sinyonya, ia juga memaparkan makna dari setiap detail yang ada pada maskot tersebut mulai dari pakaian yang dipakai mulai dari baju adat sunda, ikat kepala, sarung, tas anyaman pandan hingga filosofi warna maskot itu sendiri.

Roy juga memberikan penekanan terhadap pentingnya pelestarian budaya lokal dan peran aktif masyarakat dalam menjaga identitas daerah.

Serah terima maskot dilakukan secara simbolis oleh mahasiswa kepada Kepala Desa Bandung, yang disambut dengan antusias oleh warga setempat.

Setelah penyerahan, dilanjutkan dengan sesi foto bersama untuk mendokumentasikan momen bersejarah tersebut.

Kepala Desa Bandung Wahyu Kusnadiharja, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswa Kukerta Kelompok 29.

Dalam sambutannya ia mengatakan ini merupakan suatu ide yang luar biasa yang belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh mereka padahal desanya sudah menjadi desa wisata yang memiliki ciri khas ikan mas sinyonya.

“Ini merupakan ide yang sangat brilian yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh kami, ini merupakan buah dari pemikiran cerdas kawan-kawan mahasiswa Kukerta UIN Banten, dan akan saya legalkan dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Desa tentang maskot desa dan ke depannya akan di daftarkan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual),” tukasnya.

Wahyu juga menyebutkan bahwa sejauh ini Mahasiswa Kukerta UIN SMH Banten menjadi mahasiswa yang paling produktif dari kukerta-kukerta yang sudah terlaksana sebelumnya di Desa Bandung ini.

Ia juga berharap, maskot Dewi Sinyonya dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dan meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya lokal.

Dengan berakhirnya acara serah terima maskot Dewi Sinyonya ini diharapkan menjadi legacy dari mahasiswa Kukerta 29 UIN SMH Banten kepada Desa Bandung, serta menjadi dorongan untuk masyarakat Desa Bandung agar semakin mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri, serta berkontribusi aktif dalam pengembangan pariwisata lokal. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button