Kelompok KKM 49 Gelar Penyuluhan Pertanian untuk Ekonomi Desa yang Lebih Maju
ZETIZENS.ID – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 49 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sukses menggelar seminar bertajuk “Pertanian: Membangun Kemitraan Strategis Melalui Kelompok Tani” yang berlangsung di Pos Kesehatan Desa Cikiruh, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Acara yang diselenggarakan pada Senin, 5 Agustus 2024 ini menjadi wadah bagi para petani, akademisi, dan pemuda untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas serta keberlanjutan sektor pertanian.
Ketua kelompok tani, Jana mengatakan, kendala yang dialami oleh para petani di Desa Cikiruh adalah minimnya pengetahuan mereka terkait pertanian karena kurangnya SDM yang paham secara mendalam terkait pertanian.
“Petani di sini kebanyakan belajar sendiri, jadi hasil taninya banyak yang kena hama, dan dimakan sendiri. Kalau panen lagi sukses juga cuma bisa dijual ke warga sekitar. Paling jauh ke Pasar Cibaliung,” tukasnya.
Fandito Utomo, mahasiswa KKM Kelompok 49 yang menjadi pemateri dalam seminar ini menekankan pentingnya peran kelompok tani dalam mengembangkan pertanian yang berdaya saing.
Dalam paparannya, beliau menggarisbawahi bahwa kelompok tani bukan hanya sekedar kumpulan petani, tetapi juga berfungsi sebagai wadah belajar, wahana kerjasama, dan unit produksi yang memerlukan manajemen yang baik untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil tani.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah pentingnya peran pemuda dalam kelompok tani.
Pemuda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dengan membawa inovasi dan teknologi ke dalam praktik pertanian, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) juga disoroti sebagai langkah strategis pemerintah dalam memastikan regenerasi petani dan mewujudkan ketahanan pangan.
Selain itu, seminar ini juga menyoroti teknik hidroponik sebagai solusi pertanian modern yang dapat diadopsi oleh kelompok tani untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam.
Metode ini dianggap sebagai langkah penting dalam menghadapi tantangan pertanian di masa depan.
Kegiatan ini berjalan lancar dengan diakhiri oleh sesi diskusi antara kelompok tani untuk mendapatkan solusi langsung mengenai
Pertanian dan kelompok tani di Desa Cikiruh, serta berbagi pengalaman terkait pengelolaan kelompok tani serta tantangan yang dihadapi dalam menciptakan kemitraan strategis di sektor pertanian.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangun kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak demi terciptanya pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di Indonesia. (Zee)