Jangan Dibuang! Ubah Limbah Kulit Bawang Menjadi Pestisida Organik Ramah Lingkungan
ZETIZENS.ID – Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro 2023/2024, Fitria Umi Fauziyah dari Program Studi Teknik Lingkungan mengadakan sosialisasi mengenai pembuatan pestisida organik dari limbah kulit bawang kepada ibu rumah tangga di Desa Newung, khususnya di Kebayanan Sendangapak Karang, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen.
Ia di bawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Riza Susanti, S.T., M.T. Sosialisasi ini dilaksanakan pada 20 Juli 2024 bertepatan dengan acara pengajian rutin ibu-ibu Kebayanan Sendangapak Karang.
Luasnya lahan pertanian di Desa Newung dan banyak ibu-ibu yang mempunyai tanaman hias di pekarangan rumah menjadi salah satu potensi di wilayah Kebayanan Sendangapak Karang.
Hama merupakan salah satu masalah yang mengganggu aktivitas bercocok tanam.
Biasanya, masalah hama pada tanaman diatasi dengan pestisida kimia yang memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan harganya mahal.
Oleh karena itu, diperlukan cara efektif untuk membasmi hama namun tetap aman bagi lingkungan. Limbah dapur berupa kulit bawang yang belum termanfaatkan dengan baik dapat diubah menjadi pestisida organik sebagai solusi mengatasi hama tanaman.
Kulit bawang merah dan bawang putih mengandung senyawa acetogenin dan squamosin yang dapat menurunkan nafsu makan dan mengganggu sistem respirasi sel pada hama sehingga hama mati secara perlahan.
Selain itu, kulit bawang juga mengandung mineral (Ca, K, Mg, P, Zn, Fe), hormon auksin dan giberelin yang memicu pertumbuhan tanaman, serta senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai anti hama dengan mengganggu sistem pernapasan hama.
Pembuatan pestisida organik ini sangat mudah. Limbah kulit bawang yang sudah dikumpulkan dimasukkan ke dalam botol plastik setengah penuh, kemudian diisi air hingga penuh.
Rendam selama 1-2 hari, lalu disaring. Penggunaan pestisida organik cukup disemprotkan ke tanaman yang dihinggapi hama.
Penyemprotan pestisida dapat disesuaikan dengan serangan hama pada tanaman. Jika serangan hama banyak, penyemprotan dapat dilakukan 2-3 kali seminggu.
Selain sosialisasi mengenai manfaat dan kandungan dari pestisida organik, mahasiswa TIM II KKN Undip juga melakukan demonstrasi secara langsung mengenai cara pembuatan pestisida organik dari limbah kulit bawang.
Demi keberlangsungan program ini, mahasiswa juga membagikan poster serta sampel produk kepada ibu-ibu pengajian.
Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan sampah dan penggunaan pestisida organik yang ramah lingkungan. (*)
Penulis : Fitria Umi Fauziyah (Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik)
Dosen Pembimbing Lapangan : Riza Susanti, S.T., M.T