Museum Kata Andrea Hirata, Jejak-jejak Kepenulisan yang Luar Biasa
ZETIZENS.ID – Popularitas Laskar Pelangi yang booming pada 2008 sampai dijadikan film inspiratif dan novelnya dialihbahasakan ke puluhan bahasa di dunia, membawa berkah bukan hanya bagi penulis tapi juga Pulau Belitung. Bahkan hingga kini.
Pada kegiatan Media Uplift Empowerment and Skill Building Forum Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten di Bangka Belitung, Jumat-Minggu (9-11/8/2024) mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata pada Jumat (9/8/2024).
Saat berkunjung ke Museum Kata Andrea Hirata, suasana yang disajikan novel Laskar Pelangi langsung terasa ketika menginjakkan kaki di halaman depan museum.
Kita diajak menelusuri jejak-jejak perjalanan novel Laskar Pelangi. Mulai dari cuplikan halaman per halaman novel laris tersebut hingga diangkat menjadi sebuah film yang sangat laris di Indonesia.
Museum Kata Andrea Hirata terletak di Jalan Raya Laskar Pelangi No.7, Gantong, Belitung Timur.
Foto-foto yang dipasang di ruang museum seperti bercerita mengenai perjalanan karya sastra yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Belitung ini.
Masuk ke dalam museum dan suasana itu semakin terasa. Di ruang ini, dapat dilihat foto-foto sang penulis dengan kalimat-kalimat inspiratif. Salah satunya adalah yang bertuliskan “Bermimpilah karena Tuhan anak memeluk mimpi-mimpimu”.
Selain itu, juga terdapat poster-poster dari novel yang telah diterbitkan dalam berbagai bahasa ini.
Ruangan di sini diberi nama berdasar nama-nama tokoh dalam Laskar Pelangi. Ruang pertama adalah Ruang Ikal. Di ruang ini, pengunjung dapat melihat cuplikan novel yang menggambarkan sosok Ikal. Foto adegan ketika Ikal berpisah dengan Lintang pun menjadi pemandangan yang menarik di ruang ini. Foto ini diambil dari film yang disutradarai Riri Reza.
Di sebelah Ruang Ikal, terdapat Ruang Lintang. Lintang merupakan sosok cerdas yang dibanggakan teman-temannya. Di ruang ini, pengunjung dapat melihat foto-foto tokoh Lintang yang diambil dari film Laskar Pelangi. Di antaranya adalah foto Lintang dengan sepeda kesayangannya dan foto Lintang saat berboncengan dengan Ikal.
Selain itu, terdapat satu ruang lain yang letaknya agak terpisah dengan Ruang Lintas dan Ruang Ikal. Ruang tersebut adalah Ruang Mahar.
Mahar dikenal sebagai sosok nyentrik yang menyukai berbagai bentuk kesenian. Di ruang ini, pengunjung dapat melihat foto-foto seniman yang menjadi inspirasi Mahar, salah satunya adalah Rhoma Irama.
Setelah melewati ruang Mahar, pengunjung akan sampai ke Ruang Dapur.
Oh ya, di sini ada warung kopi atau Warkop Kopi Kuli, begitulah papan yang ditempel pada dinding di ruang ini. Di sini, pengunjung dapat memesan kopi sebagai teman bersantai atau berbincang-bincang menikmati suasana museum.
Museum Pertama
Museum ini didirikan oleh sang penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata. Untuk masuk ke museum yang diresmikan pada Bulan November 2012 ini, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk.
Museum Kata Andrea Hirata menjadi museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia. Berkunjung ke museum ini bisa membuat pengunjung mengenal bagaimana karya sastra menjadi bagian penting bagi kehidupan.
Dari museum ini, pengunjung bisa mendapatkan inspirasi untuk lebih mencintai karya sastra, baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri. (Zee)