Mahasiswa Kukerta UIN SMH Banten Kelompok 17 Kembangkan Inovasi Pengolahan Tape di Desa Sindanghayu
ZETIZENS.ID – Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, kini menjadi sorotan berkat inovasi pengolahan tape yang dipelopori oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) dari Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten, Kelompok 17.
Program ini merupakan salah satu program unggulan mahasiswa dalam upaya mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan perekonomian desa.
Mahasiswa Kukerta Kelompok 17 telah melakukan berbagai kegiatan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Sindanghayu.
Mereka fokus pada pengembangan teknik pengolahan tape yang lebih higienis dan modern, tanpa menghilangkan cita rasa tradisional.
Tape yang merupakan hasil fermentasi singkong menjadi produk unggulan desa ini dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk tape yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Sindanghayu, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas,” ujar mahasiswa Kukerta UIN SMH Banten Kelompok 17.
Melalui program ini, mahasiswa Kukerta memberikan pelatihan tentang penggunaan peralatan yang lebih baik dan penerapan standar kebersihan yang tinggi dalam proses pengolahan tape.
Mereka juga membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan variasi produk tape seperti tape goreng, tape kukus, dan inovasi lainnya yang menarik minat pasar.
“Kami berharap inovasi ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Sindanghayu. Semoga program ini juga bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa Kukerta di tempat lain,” tambah David Ario.
Kesuksesan program unggulan mahasiswa Kukerta UIN SMH Banten Kelompok 17 ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Pandeglang dan sekitarnya, bahwa dengan inovasi dan semangat kerja keras, produk lokal dapat bersaing dan berkembang di pasar yang lebih luas. (Yasinta)