Edu

Kelompok KKN 37 UIN SMH Banten Gelar Seminar Daur Ulang Sampah di Desa Kadubale

ZETIZENS.ID – Pada Sabtu, 20 Juli 2024, bertempat di Desa Kadubale, kelompok 37 Kukerta UIN SMH Banten melaksanakan seminar daur ulang sampah yang bertema ”Kadubale Cantik Tanpa Plastik”.

Pemantik yang mengisi seminar daur ulang sampah ini yaitu Eni Nuraeni,M.SI yaitu selaku dosen mata kuliah Ekologi di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Pada acara tersebut, masyarakat Desa Kadubale antusias untuk menghadiri seminar daur ulang sampah yang bertempat di Kantor Desa Kadubale. Masyarakat yang hadir kurang lebih 30 orang.

Mahasiswa Kukerta kelompok 37 membuat program ini agar masyarakat desa kadubale mengetahui dan memahami cara mendaur ulang sampah dengan benar dan agar sampah-sampah yang bisa didaur ulang tidak sia-sia.

Alasan lain, mahasiswa melihat kondisi dan situasi di Desa Kadubale ini sepertinya belum ada kesadaran terkait sampah, maka dari itu kelompok Kukerta Desa Ladubale ini mengupayakan agar masyarakat bisa memahami dan memanfaatkan sampah menjadi kreativitas yang indah.

Pengertian daur ulang sampah itu sendiri yaitu proses mengubah bahan-bahan yang sudah tidak terpakai (sampah) menjadi produk baru yang dapat digunakan kembali.

Tujuan utama dari daur ulang adalah mengurangi limbah, menghemat sumber daya alam, mengurangi konsumsi energi, dan mengurangi polusi lingkungan.

Proses daur ulang biasanya melibatkan beberapa tahapan, seperti pengumpulan, pemilahan, pembersihan, dan pengolahan bahan sampah menjadi produk baru.

Bahan-bahan yang umum didaur ulang meliputi kertas, kaca, logam, plastik, dan tekstil.

Daur ulang sampah memberikan banyak manfaat signifikan bagi masyarakat dan lingkungan.

Salah satu manfaat utamanya adalah mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang, daur ulang memperpanjang umur TPA yang ada dan mengurangi kebutuhan untuk membuka lahan baru sebagai tempat pembuangan.

Ini sangat penting mengingat keterbatasan lahan yang tersedia dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh TPA terhadap lingkungan sekitar, termasuk pencemaran air dan tanah.

Selain itu, daur ulang menghemat sumber daya alam. Proses daur ulang memungkinkan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai, seperti kertas, kaca, logam, dan plastik, diolah kembali menjadi produk baru yang dapat digunakan.

Dengan demikian, kebutuhan untuk mengekstraksi dan mengolah bahan mentah baru dapat berkurang secara signifikan.

Penghematan ini tidak hanya melestarikan sumber daya alam seperti hutan, mineral, dan minyak bumi, tetapi juga mengurangi energi yang dibutuhkan dalam proses produksi barang baru.

Produksi dari bahan daur ulang biasanya memerlukan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan produksi dari bahan mentah.

Daur ulang juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dengan mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca.

Proses ekstraksi dan pengolahan bahan mentah seringkali menghasilkan polusi udara, air, dan tanah yang signifikan, serta emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Dengan mendaur ulang bahan-bahan yang ada, polusi ini dapat diminimalkan. Selain itu, daur ulang dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam berbagai sektor, mulai dari pengumpulan dan pemilahan sampah hingga pengolahan dan produksi barang-barang daur ulang. Ini memberikan manfaat ekonomi tambahan bagi masyarakat dan membantu menggerakkan roda perekonomian.

Terakhir, daur ulang meningkatkan kesadaran dan pendidikan lingkungan di kalangan masyarakat.

Dengan terlibat dalam praktik daur ulang, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan terdorong untuk mengadopsi perilaku yang lebih ramah lingkungan.

Ini menciptakan efek berantai positif di mana semakin banyak orang yang peduli terhadap lingkungan dan berkontribusi pada pelestariannya.

Selain itu, kebutuhan akan teknologi dan metode baru untuk mendaur ulang bahan-bahan tertentu mendorong inovasi dan pengembangan teknologi hijau, yang pada akhirnya membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan planet ini. (Fara)

Tulisan Terkait

Back to top button