Menyelami Realitas Kelam Remaja Jepang dalam Novel “Heaven” Karya Mieko Kawakami
ZETIZENS.ID – Novel “Heaven” karya Mieko Kawakami adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan realitas kelam bullying di kalangan remaja Jepang.
Di balik sampul tipisnya, novel ini menyimpan cerita yang mendalam dan menyentuh tentang penderitaan remaja yang menjadi korban bullying.
Melalui kisah yang disajikan, novel ini menunjukkan bagaimana bullying dapat merusak hidup remaja dan mempengaruhi mereka secara fundamental.
Novel ini menceritakan tentang seorang anak berusia 14 tahun (tidak disebutkan namanya hingga akhir cerita) yang merasakan perundungan dari teman sekelasnya hanya karena matanya yang ‘juling’.
Suatu waktu, dia menemukan sepucuk surat bertuliskan “Kita Sekutu” yang terselip pada dua pensil dalam kotak pensil miliknya.
Surat ini berisi ajakan untuk bertemu, namun karena takut dia berusaha untuk abai namun pada akhrinya dia melawan rasa takutnya untuk datang ke tempat tersebut.
Apa yang dipikirkan dia ternyata salah, yang mengirimkan surat bukanlah orang-orang yang dia takuti, tetapi surat itu datang dari teman sekelasnya bernama Kojima yang juga mengalami perundungan oleh anak-anak perempuan di kelasnya.
Berbeda dengan sang Narator, Kojima ini dirundung karena cara berpakaian dia yang lusuh, bau, dan kotor.
Setelah pertemuan di hari itu, mereka berdua jadi dekat dan sering bertukar kabar lewat surat.
Mereka tidak pernah berinteraksi ketika berada di kelas, namun mereka kadang bertemu di suatu tempat untuk mengobrol yang mana obrolan mereka ini cukup filosofis dan deep.
Tidak ada satu pun orang yang tahu hal-hal apa saja yang dilalui Kojima dan apa trauma terbesar dia sehingga dia dengan berani mengubah cara berpakaiannya. Namun itu semua Kojima bagikan ke sang Narator yang sudah dia anggap sebagai sahabat.
Perundungan yang dilakukan oleh teman-teman sekelasnya ini benar-benar akan membuat kalian tercengang, terlebih lagi sudut pandang (POV) yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama jadi sangat terasa realistis dan cukup triggering ketika dibaca.
Namun sebenarnya “Heaven” bukan sekadar novel remaja biasa. Japanese Literature yang dikarang oleh Mieko Kawakami novel yang kuat dan emosional, menggambarkan dengan jelas kegelapan yang bisa ada dalam kehidupan remaja.
Dengan karakter-karakter yang mendalam dan narasi yang mengharukan, Kawakami mengajak pembaca untuk menyelami dunia yang penuh dengan realitas kelam namun juga penuh akan harapan.
Novel ini sangat berani dalam membuka luka lama dan mengajak pembacanya untuk merenungkan berbagai isu sosial yang masih relevan hingga saat ini, seperti perundungan, diskriminasi, dan kesehatan mental pada remaja.
Bagi teman-teman yang mencari bacaan ringan dan menghibur, “Heaven” bukanlah pilihan yang tepat. Namun, jika kalian ingin menyelami realitas kelam dan kompleksitas psikologis remaja, novel ini menawarkan pengalaman membaca yang mendalam dan traumatis.
Heaven mengajak kita untuk merefleksikan makna persahabatan, keberadaan, dan pencarian makna di tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan penderitaan. (Cahya Rudiana)