Life Style

Tidak Ada Bahasa Indonesia di Video Game, Gamer Masih Bisa Bersenang-senang?

ZETIZENS.ID – Bagi gamers, bermain game berjam-jam adalah kesenangan tersendiri. Namun benarkah jika sebuah video game yang tidak dilengkapi bahasa Indonesia tidak akan diminati oleh warga plis enam dua,?

Laman Game Brott menyebut, setiap video game memiliki berbagai macam opsi bahasa yang telah disediakan oleh developer.

Biasanya jika video game rilis secara global pasti selalu menghadirkan bahasa Inggris karena merupakan bahasa yang pasti digunakan secara Internasional.

Tidak sedikit pula developer menghadirkan bahasa selain Inggris, seperti Spanyol, Italia, China, Jepang, dan juga Bahasa Indonesia di video game untuk beberapa game yang memberikan dukungan fitur tersebut.

Namun baru-baru ini, komunitas Gamer di Indonesia sedang ramai membahas video game yang tidak ada bahasa Indonesia dianggap sepi, jelek, dan kritikan negatif lainnya.

Tidak diketahui secara pasti awal mula topik ini bisa menjadi ramai dikalangan Gamer Indonesia.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, semua ini bermula ketika komunitas Gamer menemukan adanya komentar pada acara livestream menyambut perilisan game open world terbaru dari Kuro Games yang berjudul, Wuthering Waves.

Pada kolom komentar video livestream Wuthering Waves, ditemukan adanya komentar dari penonton Indonesia yang mengatakan, “GAK ADA BAHASA INDONESIA, BINTANG 1 CILL”.

Selain itu, ada juga komentar lainnya yang masih berhubungan dengan kritikan kurang senang dari beberapa penonton dari Indonesia, seperti membandingkannya dengan game lain yang ada fitur bahasa Indonesia ataupun menolak tidak ingin belajar bahasa asing seperti bahasa Inggris.

Komentar-komentar tersebut langsung ramai menjadi bahan perbincangan para Gamer. Tidak hanya di komunitas Wuthering Waves saja, bahkan komunitas game lain beramai-ramai memberikan tanggapan mereka terhadap tidak adanya fitur bahasa Indonesia di video game.

Berbagai macam pro dan kontra dari para Gamer di Indonesia menanggapi topik seperti ini dan mereka pun saling memberikan opininya masing-masing di internet.

Laman Game Brott menulis, “Secara pribadi, saya sendiri kurang suka terhadap komentar yang mengatakan kalau game yang tidak ada bahasa Indonesia itu sepi, jelek, dan wajib dikasih bintang *1. Itu karena saya kenal video game pada zaman dimana video game tidak ada fitur Bahasa Indonesia.”

Menurutnya, rata-rata game yang dimainkan sejak kecil itu kalau tidak bahasa Inggris, pasti bahasa Jepang. Karena pada awal tahun 2000-an, era kepopuleran PS1 dipenuhi game dengan settingan dasar bahasa Inggris dan Jepang untuk game yang berasal dari negeri Sakura.

Sulitkah?

Apakah sulit harus bermain video game tanpa fitur Bahasa Indonesia? Jawabannya iya.

Apalagi kalau game yang dimainkan ber-genre RPG ataupun Adventure yang benar-benar mengharuskan Player memahami apa yang harus mereka lakukan selanjutnya

Misalnya game Legend of Legaia. Pada awal permainan, pemain akan diminta untuk menemui guru silat mempelajari teknik dasar sistem pertarungan atau dalam hal ini tutorial. Setelah latihan, akan disuruh istirahat di rumah untuk melanjutkan jalan cerita.

Hal ini juga berlaku ketika bermain Final Fantasy VII dimana pemain bisa nge-stuck ketika harus mencari Aerith yang tiba-tiba keluar dalam party.

Contoh lainnya adalah game bahasa Jepang, seperti game tamiya legendaris berjudul Bakusou Kyoudai Let’s & Go!! – Eternal Wings ataupun Ninpu Sentai Hurricaneger di PS1.

Kedua game ini menghadirkan bahasa Jepang, tulisan huruf yang lebih tidak dikenal dibandingkan bahasa Inggris.

Untungnya game ini simpel dan masih bisa dimainkan dengan 2 prinsip, yaitu Menu paling atas adalah yang paling penting dibandingkan menu paling bawah. Atau pilihan kanan itu Yes dan yang kiri No. Alhasil saya masih bisa memainkan game ini tanpa perlu mengerti tulisan bahasa Jepang.

Video Game

“Saya yakin pengalaman di atas pasti tidak jauh berbeda dengan Gamer yang ada di Indonesia, terlebih mereka yang merasakan langsung era kepopuleran PS1 di awal tahun 2000-an. Hal ini juga berlaku untuk Gamer yang memainkan era game PS2, PS3, dan seterusnya termasuk juga game mobile,” tulisnya.

Meski tanpa adanya fitur Bahasa Indonesia, video game masih bisa seru dimainkan untuk semua orang, baik itu kalian masih anak-anak, remaja, dewasa atau bahkan sudah menjadi kakek-kakek.

Bermain game Single Player seperti RPG, bisa bersenang-senang dalam sebuah cerita petualangan epik nan seru di dunia fantasi.

Bermain game multiplayer atau game party, kalian bisa bersenang-senang dengan teman, saudara, keponakan, orang tua, ataupun kerabat kalian.

Game multiplayer atau game party biasanya tidak perlu memahami 100% bahasa dasar yang ada di video game. Pasti ada video tutorial untuk menunjukkan cara memainkan game tersebut.

Atau salah satu Player yang sudah pernah main atau paham bahasanya bisa menjelaskan dan mengajari cara bermain ke Player lain agar bersenang-senang bersama.

Tidak lupa juga bagaimana anak-anak di awal tahun 2000-an sering mampir ke rental PS bersama teman-teman.

Mereka pasti sudah ada rencana ingin main bareng game apa ketika sudah dapat kesempatan PS yang kosong tidak ada yang main. Masa-masa seperti ini bakal terus ada bahkan era PS4 ataupun warnet.

Perbedaan bahasa bukanlah menjadi alasan kalian untuk tidak menyukai sebuah video game.

Salah satu tujuan utama video game dibuat adalah untuk bersenang-senang. Jika tidak suka karena tidak ada fitur bahasa Indonesia, cobalah untuk belajar sedikit-sedikit bahasa asing seperti bahasa Inggris atau Jepang secara mandiri ataupun otodidak. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button