Highlight

Sawah Luhur jadi Lokasi Sekolah Lapang Produk Pertanian Holtikultura Secara Terintegrasi

ZETIZENS.ID – Sawah Luhur di Kota Serang, Banten, menjadi lokasi Sekolah Lapang untuk produk pertanian hortikultura secara terintegrasi, digital, dan berkelanjutan.

Ini terungkap saat soft launching kerja Sama penumbuhan sekolah lapang produk pertanian hortikultura secara terintegrasi, digital, dan berkelanjutan di Sawah Luhur, Kota Serang, Banten pada 14 Juni 2024 di Aula Bank Indonesia Banten.

Ameriza M Moesa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten saat sambutan mengatakan, launching sekolah lapang ini bersamaan dengan agenda Rapat Kordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024 yang menjadi agenda rutin nasional dalam upaya mendorong seluruh daerah dan khususnya TPID dalam mensinergikan serta menstabilkan harga dan menghasilkan kebijakan inflasi daerah yang menjadi masukin bagi inflasi nasional.

“Bi meyakini, inflasi merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja perekonomian baik nasional maupun daerah
Krusial untuk dijaga dan dikendalikan. Penting untuk mengendalikan tekanan inflasi tinggi yang dapat mengganggu kestabilan ekonomi dan daya beli,” ungkapnya.

Bank Indonesia bersinergi dengan berbagai pihak dalam menjaga inflasi tetap rendah dan terkendali untuk menukung ekonomi yang inklusif.

“Melalui kegiatan ini kita menyaksikan bersama san ini menjadi wadah evaluasi sepanjang setahun terakhir. Juga menjadi momentum mempertegas sinergi pengendalian inflasi,” lanjutnya.

Mengenai soft launching kerja sama sekolah lapang ini menurutnya, wujud komitmen bersama dalam menjaga pasokan serta tindak lanjut dari raker sebelumnya agar tidak dianggap rapat-rapat saja tapi juga ada langkah kongkret.

“Latar belakang Sekolah Lapang in, fakta bahwa Banten memiliki potensi besar dalam hal tanam pangan dan holtikultura. Kondisi tanah subur dan iklim Banten cukup baik untuk holtikultura walaupun masih defisit berdasarkan kebutuhannya,” jelasnya.

Dipilihnya Sawah Luhur karena lokasinya strategis. Melalui sekolah lapang ini diharapkan membantu petani dalam meningkatkan keterampilan pertanian dengan belajar langsung dam tidak hanya peningkatan kualitas pangan tapi juga pengembangan sumber daya.

Usai seremoni soft launching, saat ditemui wartawan Ameriza menyinggung sambutan Presiden Jokowi.

“Dari sambutan Pak Jokowi tadi tersirat, mengutamakan komiditas unggulan. Di Banten, cabe bawang jadi sumber inflasi. Proyek sekolah lapang ini dalam upaya meningkatkan produksi dan menjadi proyek percontohan, menanam produk holtikultura supaya lebih produktif dan smart,” jelasnya.

Ia meyakini, ini bukan pekerjaan tambahan tapi mengorkestrasi lebih kolaboratif dan sinergi. Dan Bank Indonesia siap sedia memberikan dukungan berupa bimbingan teknis.

Sekolah Lapang

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauhid yang hadir pada acara ini saat sambutan mengatakan, di Sawah Luhur ada lahan punya negara yang cukup luas dan bisa dimanfaatkan untuk Sekolah Lapang.

Ia juga mempresentasikan model sekolah lapang hortikultura dengan penjelasan sekolah lapang seluas 10 hektar di bagian luar lingkaran dan laboratorium lapang seluas 2 hektar di inti lingkaran.

Untuk mendukung sekolah lapang ini ia mengatakan saat ditemui seusai acara, dipastikan air tidak akan jadi permasalahan, sumber air akan mendukung pengelolaan pertanian.

“Harapannya, pertanian cabe dan bawang bisa terkendali secara pasti bukan serba kebetulan. Prinsipnya, untuk hari ini untung besok juga untung,” tukasnya.

Pemerintah ajan mensupport dengan teknologi untuk penanaman holtikultura ini bisa berupa pompa juga drone pintar atau melakukan perlindungan dan pemupukan. Saat ini kata dia, Pemerintah memiliki 1.012 pompa yang bisa dimanfaatkan. (Hilal)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button