Finance

Bukan Merger atau Akuisisi, KUB Bank Banten dengan Bank Jatim Tak Perlu Dicemaskan

ZETIZENS.ID – Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, Kelompok Usaha Bersama (KUB) antara Bank Banten dan Bank Jatim tak perlu dicemaskan berlebih. Menurutnya, ini bukan merger atau akuisisi.

Ini diungkap kepada wartawan saat ia menghadiri Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Tahunan (RUPST) dan Public Expose Tahun 2024 Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) di Aston Hotel Serang, Selasa (30/4/2024).

“Kita harapkan partnership dengan Bank Jatim bisa berjalan dengan baik. Untuk sistemnya seperti apa, akan didialogkan direksi dana komisaris. Ini bagian dari agenda kerja asosiasi bank pembangunan daerah,” tukasnya.

Sesama bank pembangunan daerah kata dia, memiliki tujuan yang sama. Diharapkan bisa saling mendukung satu sama lain.

KUB dengan Bank Jatim dalam rangka penguatan permodalan wajib bagi Bank Banten.

“Bukan hanya satu lini bank tapi dari berbagai daerah di Indonesia ada asosiasi, ada bersama-sama, tidak sendiri-sendiri,” kata dia.

Bukan hanya dengan Bank Banten, seperti dilansir dari laman resmi mereka, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) sebelumnya melakukan KUB dengan Bank NTB Syariah dan Bank Lampung.

Bertempat di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami secara resmi telah melakukan penandatanganan MoU terkait penjajakan KUB dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Konsolidasi Perbankan Daerah pada hari Senin (4/3/2024).

Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami mengatakan, RUPS tahunan Bank Banten kali ini ada lima agenda. Di antaranya, persetujuan Bank Banten yang KUB dengan Bank Jatim, persetujuan laporan keuangan 2023, penunjukan akuntan publik untuk penyiapan laporan laba bersih 2024, laporan pelaksanaan PUT, dan penggunaan laba bersih.

“Konsep KUB ini win win solution bukan merger atau akuisisi. Secara lebih luas lebih banyak konteksnya seperti apa. Dalam hal ini kami tidak lepas juga berkordinasi dengan Pemprov Banten,” tukasnya.

Laba

PT Bank Pembangunan Daerah Banten atau BPD membukukan laba bersih Rp2,06 miliar pada kuartal pertama tahun 2024 atau meningkat 107 persen secara tahunan.

Capaian tersebut ditopang dari upaya efisiensi Bank Banten yang berhasil menekan beban umum dan administrasi menjadi sebesar Rp29,65 miliar atau turun 55,49 persen serta beban tenaga kerja dan tunjangan menjadi sebesar Rp28,88 miliar atau turun 4,28 persen.

Selanjutnya Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp 3,74 triliun atau tumbuh Rp15,51 persen secara kuartal.

Kredit yang disalurkan Bank Banten sepanjang Kwartal I sebesar Rp3,36 triliun atau naik 0,90 persen secara kuartal.

Direktur Operasional Bank Banten, Bambang Widyatmoko bilang, dengan berlanjutnya tren positif tersebut menjadi modal Bank Banten untuk Konsolidasi Bank Umum atau KUB dengan Bank Jatim, ini merupakan kerja sama yang saling menguntungkan bagi Bank Banten dan Bank Bank Jatim.

“Dengan dukungan Bank Jatim selaku calon induk perusahaan diharapkan dapat terjalin manfaat yang berkesinambungan bagi kedua pihak salah satunya dalam hal pengembangan layanan digital untuk semakin memudahkan seluruh nasabah Bank Banten dalam bertransaksi,” kata Bambang.

Saat ini proses KUB antara kedua bank daerah tersebut semakin kuat, dengan melakukan penandatanganan perjanjian kerahasiaan atau non-disclousure agreement atau NDA.

Direktur Keuangan, Treasury and Global Services Bank Jatim Edi Masrianto mengatakan, kegiatan ini merupakan satu rangkaian dari beberapa aktivitas yang sebelumnya telah dilakukan secara intensif antara Bank Banten dan Bank Jatim terkait pembentukan KUB.

Diharapkan dengan adanya penandatanganan NDA ini bisa menjadi bagian dalam rangka memperkuat kolaborasi antara Bank Jatim dan Bank Banten,” tutur Edi. (Hilal)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button