Finance

Bank Indonesia Dukung Percepatan Transaksi Digital pada Bank Banten dan Bank bjb Setelah Ditunjuk RKUD

ZETIZENS.ID – Bank Banten dan Bank bjb dipercaya sebagai rekening kas umum daerah (RKUD) di Propinsi Banten. Berkaitan dengan ini, Bank Indonesia mendukung dan mendorong kedua bank untuk peningkatan transaksi digital.

Ini diungkapkan Ameriza M Moesa, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, di sela-sela acara Self Assessment Championship TP2DD dsn Bank Indonesia RKUD di Mercure Hotel, Kota Tangerang pada Kamis (18/4/2024).

“Pada 2023 kami melihat ada upaya peningkatan upaya transaksi nontunai dan digital. Kita memiliki motivasi yang sama untuk mewujudkan pembayaran efisien menggunakan teknologi digital. Kalau melihat data tahun lalu sudah banyak dilakukan,” jelasnya.

Kegiatan workshop capacity building semacam ini menurutnya, untuk meningkatkan kemampuan aparatur yang menjadi anggota TP2DD agar dapat capable dalam melakukan laporan untuk percepatan digitalisasi di daerah.

“Ini sebagai solusi meningkatkan kemampuan laporan dalam rangka kinerja digitalisasi yang efektif. Semoga dengan adanya pelatihan ini khususnya di Bapenda mampu melakukan self assesment lebih baik, lebih efektif, sehingga kinerja yang kita peroleh merupakan kinerja sesungguhnya,” jelasnya.

“Kami didukung bank RKUD yakni Bank Banten dan Bank bjb dalam melakukan workshop ini. Terimakasih atas dukungan Pemprov Banten yang telah berkolaborasi sehingga bisa terealisasi workshop ini,” tukasnya.

“Harapan kami ke depan sesuai mimpi kita bersama ingin mewujudkan Banten sebagai digital province. Ini didukung pelayanan pajak dan retribusi secara digital. Semakin digital suatu daerah, rasio semakin meningkat. Ada peningkatan rasio terhadap PAD,” tukasnya.

Ia juga mengatakan, perbankan juga akan mensupport Bank Indonesia sehingga masyarakat terbiasa untuk membayar pajak dan retribusi secara nontunai.

“Masyarakat kita kan semakin didominasi milenial yang perilakunya digital. Indeks e-TPD juga terus ditingkatkan,” jelasnya.

Menanggapi pertanyaan wartawan tentang percepatan transaksi digital di daerah yang masih minim digital, ia mengakui kalau Banten itu wilayah disparitas.

“Untuk daerah yang masih terbatas infrastukturnya, bisa dilakukan edukasi kemudian secara bertahap melakukan kampanye bertahap agar membiasakan transaksi digital,” jawabnya.

CEO Regional IV Bank bjb Adie Arief Wibawa yang menemui para wartawan bersama Ameriza M Moesa mengatakan, ia menyetujui tentang disparitas ini.

“Kondisi di lapangan belum tentu masyarakat memiliki perangkat yang mumpuni. Habit cash mengubah ke arah digitalisasi itu butuh effort. Dengan self assessment ini diharapkan bisa meningkatkan TP2DD atau e-TPD di Banten,” terangnya.

Dirut Bank Banten Muhammad Busthami yang hadir pada acara ini menerangkan, TP2DD ini program nasional di level daerah dikordinasi Bank Indonesia.

Ia juga setuju jika sudah saatnya sekarang digital banking untuk mempercepat proses. Ia juga meyakini tidak ada permasalahan jika dilakukan bersama.

“Ekosistem keuangan digitalisasi ini dengan satu kartu, satu alat bisa menyelesaikan transaksi keuangan pada kesempatan yang sama. Kita perlu edukasi dan sesuai berbarengan dengan orientasi inklusi keuangan. Sedikit demi sedikit kita bangun kepercayaan pada akhirnya sadar ini merupakan kebutuhan bersama,” komentarnya. (Hilal)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button