Karya

Pembelajaran dalam Pengalaman

ZETIZENS.ID – Anak spesial yang memberi pengalaman, sejak tahun 2022 ketika aku sedang mencari pekerjaan untuk menambah pengalaman dan juga mencari rezeki.

Aku sudah bingung karena sudah berapa jenis pekerjaan sudah di-apply. Tak lama kemudian, ketika aku sedang melihat cerita WhatsApp temanku yang menyebarkan brosur lowongan pekerjaan, di sanalah aku mencoba untuk mendaftar, walaupun aku tidak terlalu bisa dalam pekerjaan tersebut.

Akhirnya pada ajaran baru, aku mulai bekerja di yayasan tersebut, yayasan itu bernama Sekolah Alam Bahriatul Ulum. Sekolah ini cukup dekat dari rumahku.

Hari pertama setelah acara Pertemuan Orang Tua atau POT aku diperkenalkan oleh orang tua anak tersebut.

Banyak kita mengobrolkan sesuatu, yang pada intinya anak tersebut anak yang aku bimbing dan aku temani di sekolah.

Hari pertama masuk sekolah telah dimulai, anak itu pun hadir di hari pertamanya.

Sebenarnya aku tidak terlalu kaget dengan keadaannya, karena sebelumnya memang sudah diceritakan oleh orang tuanya.

Menurut mu apa hari pertama anak-anak TK bersekolah tidak ada kericuhan? Seperti biasanya pasti ada saja.

Anak yang masih mau ditemani oleh orang tuanya, Anak yang selalu menangis saja, dan banyak lagi dengan berbagai keadaan.

Hari pertama yang aku bimbing, mengalami tantrum. Aku sangat belum bisa mengatasi tantrum tersebut.

Hari pun berlalu, aku terus- menerus mempelajari tentang anak yang aku bimbing.

Mempelajari tentang bagaimana mengatasi anak yang tantrum, apa aja yang membuat anak tersebut tantrum, bagaimana metode pengajaran yang harus diberikan, bahkan tentang semua psikologi anak dipelajari.

Dan profesi ini pasti kalian sudah menebak aku apa? Ya, aku adalah guru shadow yang membimbing anak berkebutuhan khusus.

Dari anak tersebut dan anak-anak lainnya, aku mengalami perubahan yang sangat drastis yang awalnya aku tidak terlalu menyukai anak-anak aku sekarang bisa menyukai anak-anak, dari yang aku tidak mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang anak-anak aku banyak mempelajarinya.

Walaupun terkadang aku sering mengeluh tentang semua hal yang terjadi.

Selama mengajarinya aku bisa mendapatkan hal² yang tidak terduga, cerita cerita yang inovatif dari orang tuanya.

Ketika orang tuanya sudah terbuka denganku tentang keadaan anak itu, mereka sebagai orang tuanya pernah mengalami keterpurukan dan hampir menyerah.

Karena memiliki anak yang sangat spesial di awal sangat lah tidak mudah, bahkan untuk menerima takdir itu sangatlah tidak mudah.

Tapi dalam dua tahun ini aku belajar bahwa semua apa yang diberikan Tuhan kepada kita itu adalah anugerah, ketika seorang telah menjadi orang tua dan diberikan anak yang spesial itu merupakan hal yang sangat spesial karena orang tua tersebut sanggup untuk melalui nya.

Karena Allah tidak akan memberikan ujian kepada hambanya, melewati batasan nya atau kesanggupan hambanya. (*)

Ditulis oleh Mia Andaresta, Zetizens Jurnalistik 2024.

Tulisan Terkait

Back to top button