Life Style

Ideafest 2025 “(Cult)ivate the Culture” Digelar Selama 3 Hari

Hadirkan 500 Pembicara Nasional & Internasional Sebagai Gerakan Kolektif, Dorong Inovasi Industri Kreatif dan Wariskan Budaya

ZETIZENS.ID – Memasuki tahun ke-14 penyelenggaraannya, IdeaFest kembali hadir sebagai festival kreatif tahunan terbesar di Indonesia yang menjadi ruang kolaboratif bagi para pelaku industri kreatif untuk mengembangkan ide, berdiskusi, dan berinovasi.

Tahun ini, IdeaFest 2025 mengangkat tema “(Cult)ivate the Culture”, yang mengajak para pelaku kreatif untuk mengeksplorasi nilai-nilai budaya dan mengubahnya menjadi gerakan kolektif dalam mewariskan warisan budaya Indonesia di era modern. Selama 3 (tiga) hari, mulai 31 Oktober hingga 2 November 2025, IdeaFest akan berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, menghadirkan lebih dari 120 sesi dan 500 pembicara nasional maupun internasional dari berbagai bidang industri kreatif.

Mengacu pada hasil survei yang dilakukan oleh GoodStats, lebih dari 70% anak muda di Indonesia optimis budaya Indonesia dapat dikenal secara luas.

Unsur seperti kekuatan identitas acara, kekayaan konten budaya, serta suasana turut berkontribusi besar terhadap terbentuknya kesan positif tersebut. Sejalan dengan hal ini, melalui tema “(Cult)ivate the Culture”, IdeaFest 2025 hadir sebagai ruang yang tidak hanya menampilkan budaya, tetapi juga menumbuhkan persepsi positif terhadap industri kreatif Indonesia melalui pengalaman yang inspiratif dan isu-isu yang relevan dengan perkembangan zaman.

Dalam konteks ini, budaya dimaknai bukan sekadar sesuatu yang diwariskan, melainkan sesuatu yang terus hidup, dapat dikembangkan, diinterpretasikan ulang, dan disebarkan melalui berbagai media kreatif seperti film, musik, kuliner, olahraga, sastra, hingga teknologi.

Ben Soebiakto, Co-Chair IdeaFest 2025 menyampaikan, “Kami meyakini budaya adalah fondasi setiap ide yang otentik. Di era yang dinamis, sangat penting bagi kita untuk dapat meng-cultivate atau mempersiapkan generasi baru dengan cara memilih, memelihara, dan mengembangkan nilai, ide, serta norma yang akan melanjutkan masa depan ekosistem kreatif. Melalui IdeaFest 2025, kami ingin mendorong para pelaku industri untuk tidak hanya menjadi konsumen budaya, tetapi juga menjadi cultivator yang aktif menanam, merawat, dan mengembangkan nilai-nilai budaya agar tetap relevan seiring perubahan zaman.”

Berdasarkan data dari Kemenparekraf, pada Semester I tahun 2024, realisasi nilai tambah ekonomi kreatif tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar Rp 749,58 Triliun, meningkat sekitar 4,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini menegaskan daya tahan dan potensi besar sektor ekonomi kreatif Indonesia, terutama di tengah dinamika global yang terus berubah.

Capaian positif tersebut tidak terlepas dari pesatnya digitalisasi dan berkembangnya ekonomi kreatif berbasis teknologi, yang membuka peluang baru bagi kreator lokal untuk memperluas pasar dan inovasi.

Selain itu, perubahan perilaku konsumen yang kini lebih menitikberatkan pada makna, otentisitas, serta keberlanjutan turut memperkuat nilai produk dan pengalaman kreatif lokal.

Keterlibatan komunitas serta kolaborasi lintas industri juga menjadi faktor penting dalam membangun ekosistem kreatif yang dinamis yang menjadi sorotan dan bahan diskusi utama dalam IdeaFest 2025.

Sejalan dengan tema yang dihadirkan tahun ini, IdeaFest kembali mengajak IP dan komunitas dalam kolaborasi ikonik, IdeaFest X, di mana budaya dan kreativitas benar-benar bersatu.

Kali ini, IdeaFest X menghadirkan beragam pengalaman dan kolaborasi kreatif yang dapat dilakukan bersama-sama seperti Nyanyi Bareng Jakarta, Minutes of Manager, Jakarta Art House, dan masih banyak lagi. IdeaFest turut menggandeng sosok inspiratif di industri kreatif untuk menjadi IdeaFest Braintrust yang memiliki peran dalam mengkurasi konten berkualitas dalam festival ini, mulai dari praktisi kreatif, akademisi, hingga pegiat komunitas.

Dari sektor F&B, Ray Janson, seorang Chef, Entrepreneur, dan Podcaster, turut berbagi pandangannya.

Baginya, “Di industri kreatif saat ini, sangat mudah untuk terjebak mengejar viralitas. Padahal, tren akan selalu mati, tapi cerita dan komunitas yang dibangun di sekitar sebuah brand akan bertahan lama. Pesan saya untuk para kreator muda adalah temukan ‘Why’ atau alasan fundamental Anda berkarya, bukan hanya ‘What’ atau produknya. Itulah pondasi budaya yang akan membuat sebuah bisnis relevan untuk jangka panjang.”

Mewakili suara kalangan muda, Abigail Limuria, Co-Founder What Is Up, Indonesia? (WIUI) memberi ajakan inspiratif, “Kita sering sibuk ingin mengubah dunia, tapi lupa mengubah cara berpikir kita sendiri. Padahal berpikir juga merupakan produk suatu budaya yang membentuk kita. Jadi sebelum ikut arus, berhentilah sejenak, pikirkan dulu, kenali dulu, baru bertindak. Dari situlah proses mengultivasi budaya berpikir dimulai. Lewat Makanya, Mikir!, saya ingin mengingatkan bahwa refleksi adalah bentuk perlawanan paling sederhana terhadap kebisingan dunia yang serba cepat.”

Turut hadir sebagai salah satu kolaborator IdeaFest X, Meda Kawu, Co-Founder Nyanyi Bareng Jakarta, menjelaskan bagaimana budaya partisipatif ini sejalan dengan tema utama.

“Bagi kami, ini adalah inti dari ‘kultivasi’. Momen kebersamaan saat bernyanyi itu sendiri menciptakan sebuah budaya baru: budaya komunal yang positif, terbuka, dan non-judgmental. Di Nyanyi Bareng Jakarta, kami tidak hanya ‘mengonsumsi’ budaya, kami melakukannya, merayakannya, dan menghidupkannya secara langsung,” jelasnya.

Selama tiga hari, IdeaFest 2025 akan menampilkan berbagai program inklusif seperti IdeaTalks, IdeaFest X, IdeaFest Night, Experiential Expo, serta Creative & Food Market oleh Semasa.

Program-program ini dirancang untuk memungkinkan para pelaku industri kreatif menjelajahi peluang baru, berinovasi di berbagai disiplin ilmu, dan membangun kolaborasi. Melalui beragam kolaborasi lintas sektor, IdeaFest diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kreativitas dan budaya di Asia Tenggara.

Penyelenggaraan IdeaFest 2025 berkolaborasi dengan Bank Saqu sebagai Official Banking Partner, SIMPATI sebagai Official Telecommunications Brand Partner, serta para Official Sponsors dari Indofood melalui brand Indomie, Pop Mie, Indomilk, & Chitato Lite, serta Grab, TACO, dan sponsor pendukung lainnya. (Sobri)

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button