World Osteoporosis Day 2025 Tulang Kuat, Hidup Aktif
Bayer Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan Tulang Sejak Dini

ZETIZENS.ID – Memperingati World Osteoporosis Day 2025, Bayer perusahaan global berbasis life-science mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak usia produktif.
Melalui diskusi sains bertema “The Science Behind: Strong Bones, Preventing Osteoporosis Starts Today”, Bayer mendorong pemahaman selfcare berbasis science melalui peran nutrisi dan gaya hidup aktif sebagai langkah proaktif dalam mencegah osteoporosis.
Osteoporosis atau keropos tulang masih menjadi tantangan kesehatan global dengan lebih dari 500 juta orang terdampak di seluruh dunia. International Osteoporosis Foundation (IOF) mencatat, 1 dari 3 perempuan dan 1 dari 5 laki-laki berusia 50 tahun ke atas akan mengalami patah tulang akibat osteoporosis.
Di Indonesia, prevalensinya cukup tinggi, mencapai 23% pada perempuan usia 50–70 tahun dan meningkat hingga 53% pada usia di atas 70 tahun.
Data Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) menunjukkan bahwa lebih dari 41.7% masyarakat Indonesia mengalami kepadatan tulang rendah (osteopenia), mencerminkan masih rendahnya kesadaran akan pentingnya pemenuhan asupan kalsium dan vitamin D harian.
Marketing Manager Nutritional Bayer Indonesia Maharani Africia Saragih menyampaikan, “World Osteoporosis Day 2025 menjadi momen penting untuk mengingatkan bahwa tulang kuat dimulai dari kebiasaan sehat sejak muda. Osteoporosis bukan hanya persoalan usia lanjut, tapi hasil dari kebiasaan yang kita bentuk sejak usia produktif. Melalui edukasi berkelanjutan dan produk berbasis sains, Bayer ingin membantu masyarakat Indonesia membangun kebiasaan menjaga tulang kuat sejak dini agar tetap aktif dan sehat di masa depan.”
Fakta medis menegaskan urgensi pencegahan osteoporosis sejak dini. Menurut Dokter Spesialis Ortopedi dr. Aldico Sapardan Sp.OT. CF., osteoporosis adalah penyakit progresif yang sering tidak terdeteksi hingga terjadi patah tulang.
“Osteoporosis sering disebut silent disease karena sering kali didiagnosis hanya setelah penderita mengalami fraktur. Puncak massa tulang tercapai di usia 20–30 tahun, sehingga periode ini menjadi critical window untuk mencegah osteoporosis. Jika dilewatkan, risiko patah tulang di usia lanjut akan jauh lebih besar. Kekurangan kalsium dalam tubuh, akan membuat tubuh mengambil cadangan kalsium dari tulang. Jika terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan penurunan massa tulang dan Osteoporosis,” jelas dr. Aldico.
Ia menambahkan, “Selfcare untuk pencegahan osteoporosis harus dimulai sejak dini seperti beraktivitas dan latihan fisik secara rutin dan teratur, diet seimbang kaya akan kandungan kalsium, menghindari rokok dan minuman beralkohol serta kafein yang berlebihan, mengonsumsi susu dan kacang-kacangan, cukup paparan sinar matahari sebelum pukul 9 pagi, dan jika diperlukan mengonsumsi suplemen yang mengandung kalsium dan vitamin D”.
Dampak osteoporosis tidak hanya terasa secara kesehatan, tetapi juga sosial dan ekonomi. Patah tulang akibat osteoporosis sering menyebabkan penyintasnya kehilangan kemandirian. Sebanyak 40% penyintas tidak lagi mampu berjalan sendiri, dan 60% masih membutuhkan bantuan setahun setelah mengalami patah tulang panggul.
Melihat seriusnya dampak tersebut, Ade Rai, Fitness Practitioner menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan tulang secara mandiri.
“Banyak orang berfokus pada olahraga kardio untuk menjaga kesehatan, tetapi sering melupakan latihan penguatan tulang. Padahal, tulang yang sehat menopang otot, menjaga keseimbangan, dan menyimpan mineral penting. Penerapan gaya hidup aktif, olahraga teratur, serta pemenuhan nutrisi seperti kalsium dan vitamin, merupakan bentuk selfcare yang paling mungkin dilakukan,” ujar Ade.
Mendukung kesehatan tulang masyarakat Indonesia, Bayer menghadirkan solusi berbasis sains melalui CDR – suplemen yang diformulasikan dengan kalsium, vitamin D, serta vitamin C & B6 untuk membantu pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang.
Kombinasi nutrisi yang terkandung di dalamnya menjadikan CDR bagian penting dari gaya hidup sehat sehari-hari, terutama bagi mereka yang aktif di usia produktif sebagai investasi kesehatan di masa depan.
“Dipercaya selama lebih dari 20 tahun, CDR telah mendukung masyarakat Indonesia dalam menjaga kekuatan tulang dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Harapan kami, masyarakat semakin peduli, mandiri, dan konsisten menjaga kesehatan tulang sebagai bagian dari gaya hidup sehat sejak usia produktif,” ujar Maharani.
Komitmen Bayer tidak hanya diwujudkan melalui riset dan pengembangan produk berbasis sains, tetapi juga melalui layanan pemeriksaan kepadatan tulang gratis melalui CDR Bone Health Check, yang digelar di berbagai area publik.
Layanan ini membantu masyarakat memahami kondisi tulangnya dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Sampai saat ini, program telah menjangkau lebih dari 30 ribu orang di seluruh Indonesia.
Tak berhenti disitu, komitmen Bayer terhadap perawatan kesehatan tulang juga diwujudkan melalui komunikasi edukatif berkelanjutan. Salah satunya melalui kampanye 5 Menit #TerusKuatUntukLanjut, yang mengajak masyarakat meluangkan waktu lima menit setiap hari untuk melakukan aktivitas sederhana menjaga kesehatan tulang, seperti peregangan atau berjalan kaki.
“Melalui berbagai inisiatif yang dilakukan, kami berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk merawat tulang sebagai investasi masa depan. Karena dengan menjaga kesehatan tulang, kita bisa menjalani hidup dengan lebih aktif, mandiri, dan percaya diri,” tutup Maharani. (Sobri)







